Kasus Century Kembali Mencuat: Data Akurat Novanto, Langkah KPK dan SBY Siap Diperiksa

Novanto mengklaim memiliki bukti kuat terkait kasus Bank Century yang ditangani Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) selama bertahun-tahun

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Tribunnews.com/Abdul Qodir
Gedung KPK 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kasus Bank Century kembali mengemuka setelah Setya Novanto mengaku siap buka-bukaan soal perkara tersebut.

Novanto mengklaim memiliki bukti kuat terkait kasus Bank Century yang ditangani Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) selama bertahun-tahun.

Kedepan, mantan Ketua Umum Partai Golkar ini berjanji bakal membongkar seterang-terangnya kasus tersebut guna membantu lembaga antirasuah mengungkap kasus tersebut.

‎"Tentunya saya punya data dan fakta akurat yang bisa saya berikan. ‎Nanti saya akan ungkap sejelasnya di KPK. (Buktinya) sangat kuat," kata Setya Novanto, Jumat (14/9/2018) di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Mantan Ketua DPR Setya Novanto
Mantan Ketua DPR Setya Novanto (Tribunnews.com/Irwan Rismawan)

Mantan Ketua DPR RI ini juga ‎menceritakan keterkaitan kasus Bank Century dengan dirinya.

Menurut dia saat itu dirinya masih menjabat sebagai ‎Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR.

Setya Novanto memastikan akan membantu KPK dalam menuntaskan kasus tersebut.

"‎Kalau Century memang saya kebetulan ketua fraksi saat itu jadi memang harus dituntaskan dan saya ini siap bantu KPK," katanya.

Langkah KPK

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (Tribunnews)

KPK mengapresiasi langkah Setya Novanto yang hendak membantu membongkar kasus skandal Bank Century.

"KPK pasti mengapresiasi setiap informasi yang disampaikan pihak mana pun," kata Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (14/9/2018).

Pria yang mempunyai hobi memainkan alat musik saxophone itu tidak terlalu memikirkan apakah informasi yang akan diberikan Setya Novanto lemah atau tidak.

"Informasi lemah pun atau small signal, kalau itu leading to open the cases more fluid itu pasti memiliki nilai. Apalagi kalau info yang disebut sebagai informasi yang kuat," ujar Saut.

Saut juga menegaskan, bahwa perkara tersebut tetap bergulir di KPK.

"Proses Century masih dalam track-nya. Tunggu saja perkembangannya," ucapnya.

SBY Siap Diperiksa

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan hak pilihnya untuk memilih Gubernur Jawa Barat dan Bupati Kabupaten Bogor dalam Pilkada serentak 2018.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan hak pilihnya untuk memilih Gubernur Jawa Barat dan Bupati Kabupaten Bogor dalam Pilkada serentak 2018. (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya tertawa saat dirinya disebut-sebut dalam laporan sebuah media asing tersandung kasus Bank Century.

Hal tersebut disampaikan oleh Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).

Sambil bercanda, ujar Ferdinand, SBY berkelakar jika dirinya benar memiliki uang sebesar Rp 120 triliun maka Partai Demokrat telah memiliki calon presiden dan wakil presiden sendiri.

"SBY menyampaikan ke kami (Partai Demokrat) sambil tertawa, ya kalau saya (SBY) punya Rp 120 triliunan sudah dari Demokrat capres dan cawapresnya. Sampaikan ke media itu tidak benar sama sekali tidak ada nama Pak SBY terlibat," kata Ferdinand.

Ferdinand menambahkan SBY siap diperiksa jika memang masuk dalam fakta persidangan kasus yang terjadi di masa pemerintahannya dengan Boediono tersebut.

"SBY siap diperiksa luar dan dalam atas kasus Century. Apalagi kasus politiknya telah berjalan di DPR, kasus hukumnya telah berjalan di pengadilan," ujarnya.

Vidi Aldiano Berkolaborasi dengan Sheryl Sheinafia dan Jevin Julian Luncurkan Video Klip Ini

Tol Serpong Kunciran Ditargetkan Rampung 2019, Menteri PUPR Sebut Biaya Logistik Bakal Turun

Sindir Usulan Debat Bahasa Inggris, Budiman Sudjatmiko: Lebih Sensasional Pakai Bahasa Esperanto

Meski demikian, SBY maupun Partai Demokrat tidak mengambil langkah lanjutan seperti membawanya ke ranah hukum terkait laporan tersebut.

"Kami tidak akan mengambil langkah hukum apapun terlebih Asia Sentinel kami selidiki portal media abal-abal. Memang sengaja untuk menggoreng isu dan dimanfaatkan untuk membentuk opini," terangya. (Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved