Jadi Makam Kehormatan Belanda, Ini Perawatan Khusus yang Dilakukan Ereveld Menteng Pulo
Ereveld Menteng Pulo merupakan sebuah makam kehormatan Belanda yang menjadi tempat peristirahatan bagi lebih dari empat ribu korban perang.
Penulis: Anisa Kurniasih | Editor: Ilusi Insiroh
Laporan Wartawan TribunJkaarta.com, Anisa Kurniasih
TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Ereveld Menteng Pulo merupakan sebuah makam kehormatan Belanda yang menjadi tempat peristirahatan bagi lebih dari empat ribu korban perang.
Mereka merupakan orang Belanda dan Indonesia yang gugur selama perang dunia kedua dalam pertempuran melawan tentara Jepang pada tahun 1941-1945 dan selama masa revolusi setelah perang dunia kedua pada 1945-1949.
Diresmikan pada tanggal 8 Desember 1947, Ereveld Menteng Pulo dikelola oleh Yayasan Makam Kehormatan Belanda (OGS).
Dibalik itu ternyata sebagai lokasi yang boleh menjadi kunjungan untuk umum, banyak perawatan yang dilakukan untuk tetap menjadikan pemakaman tersebut terlihat rapi dan bersih.
Tri wulandari selaku pengawas dari pemakaman Ereveld Mentng Plo menceritakan bahwa terdapat perawatan rutin yang memang dilakukan untuk mengurus makam-makam yang ada di tempat tersebut.
" hal yang ritun sih pastinya pemotongan rumuput dan cuci semua batu nisan sebanyak dua kali dalam sebulan, lalu ada juga penyiraman rutin, menyapu sampah-sampah daun yang bertebaran dan tak lupa pemupukan pohon yang ada disini," ujarnya kepada TribunJakarta.com di Ereveld Menteng Pulo.
Tak hanya itu, menurut Tri, pemberian pakan untuk ikan yang ada di kolam juga setiap hari dilakukan.
Ereveld Menteng Pulo ini adalah salah satu dari tujuh makam Kehormatan Belanda di Indonesia.
Makam Kehormatan Belanda di Indonesia menuurut Tri mencerminkan sepenggal sejarah Belanda dan Indonesia di Asia Tenggara.
Dengan merawat Makam Kehormatan Belanda di Indonesia, Yayasan Makam Kehormatan Belanda ingin memastikan agar para korban dan cerita di balik mereka bisa tetap dikenang dan penggalan sejarah ini mendapatkan pengakuan yang selayaknya.
"Makam ini hanya dikhususkan bagi korban perang, jadi karena sekarang tidak ada lagi perang maka makam ini tidak untuk pemakaman umum hanya perawatan saja namun pengunjung bebas berkunjung kesini setiap hari," tutup Tri.
• Genap Berusia 41 Tahun Najwa Shihab Pamer Foto Masa Kecil, Krisdayanti Justru Soroti Bagian Matanya
• Pendaftaran CPNS 2018: Begini Cara Mencegah Kegagalan Saat Mengunggah Berkas di sscn.bkn.go.id
• Sambil Berderai Air Mata, Rizki Febian Memohon dan Cium Kaki Lina Untuk Kembali Bersama Sule
• Sel Setya Novanto Bak Hotel, Berukuran Besar Hingga Airlangga Minta Jangan Diramatisir
• Pecinta Sang Pisang Dukung Prabowo Subianto, Ini Reaksi Kaesang Pangarep