Rizal Ramli Sebut Menteri Perdagangan di Luar Negeri yang Doyan Impor Pasti di Demo Besar-besaran
Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli angkat bicara terkait kebijakan impor yang berlaku di beberapa negara Asia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan impor migas menjadi 'biang kerok' defisit neraca perdagangan pada Agustus 2018.
Nilai impor yang lebih besar mencapai 16,84 miliar dolar AS dibandingkan dengan ekspor sebesar 15,82 miliar dolar AS menyebabkan defisit neraca perdagangan.
Berdasarkan data BPS, impor migas pada Agustus 2018 naik 51,43 persen year on year (yoy).
• Partai NasDem Nilai Rizal Ramli Merendahkan Martabat Presiden Jokowi
• Sri Mulyani Beberkan Upaya Pemerintah Atasi Nilai Tukar Rupiah, Rizal Ramli: Basi, Ndak Jelas
Sedangkan ekspor migas hanya tumbuh sebesar 12,24 yoy.
Menurut Sri Mulyani, pemerintah akan melihat defisit perdagangan migas yang terjadi apakah tren atau anomali.
"Defisit untuk migas masih cukup tinggi sehingga kita mengalami defisit. Oleh karena itu, untuk pelaksanaan program B20 dan kenaikan impor migas terutama pada bulan sebelum pelaksanaan B20 akan kami lihat," ujar Sri Mulyani, dilansir TribunWow.com dari Kontan.co.id, Senin (17/9/2018).
Selanjutnya, Sri Mulyani menjelaskan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) akan berupaya keras untuk mengurangi defisit neraca perdagangan.
"Berdasarkan pembahasan dengan para menteri, Pertamina, BUMN, Kementerian ESDM, Menko Perekonomian, dan BI, kami akan terus mencoba menjaga dan melihat perkembangannya ke depan," tambah Sri Mulyani. (TribunWow.com/ Qurrota Ayun)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Rizal Ramli: Di Luar Negeri kalau Menteri Perdagangan Doyan Impor Pasti di Demo Besar-besaran