Bermunculan Nama Baru Calon Wagub DKI, Mulai Sekretaris DPW PKS di Jakarta Hingga Keponakan Prabowo

Setelah beberapa nama ramai diperbincangkan, kini muncul nama baru yang diusulkan sebagai calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
ISTIMEWA/DPR.GO.ID
Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Gerindra, Rahayu Saraswati Djoyohadikusumo 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyarankan kepada PKS untuk segera membuat surat resmi soal nama kandidat pengisi kursi Wagub DKI ke DPRD lewat Gubernur Anies Baswedan.

Hal itu dia sampaikan usai menerima kunjungan para kader PKS di rumah dinasnya. Pras mengatakan pembuatan surat resmi itu dimaksudkan agar keputusan PKS mengusung nama-nama yang mereka jagokan bukan hanya sekedar buah bibir belaka.

Sebelumnya kubu PKS, disebut bakal mencalonkan Sekretaris DPW DKI Jakarta Agung Yulianto dan mantan Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu.

"Mereka bilang Pak Agung mau maju menjadi kandidat wakil Gubernur. Saya bilang, ya monggo saja, tapi buatlah surat resmi melalui gubernur untuk mengajukan nama ke DPRD DKI. Karena sampai sekarang kan nama yang muncul cuma katanya-katanya saja," kata Pras saat dikonfirmasi, Selasa (25/9/2018).

Pasalnya, lanjut Pras, partai pengusung pasangan Anies-Sandi pada Pilkada DKI lalu yakni Gerindra telah menyerahkan dua nama kandidat ke sang Gubernur.

Satu dari dua nama itu ialah Ketua DPD Partai Gerindra, M.Taufik.

Setelah seluruh partai pengusung mengajukan nama kandidatnya ke DPRD melalui Gubernur, tahap selanjutnya adalah DPRD akan menentukan jadwal rapat paripurna secara tertutup pemilihan Wagub DKI.

"Setelah nama muncul kami di DPRD akan membamuskan untuk menentukan jadwal paripurna pemilihan wagub," imbuhnya.

Terkait kriteria seperti apa yang diinginkan DPRD DKI, Pras tak mau masuk ke dalam internal mereka. Dia hanya berpesan kepada kedua partai pengusung untuk tidak saling klaim memiliki hak paling besar.

Pras juga mengimbau kepada kedua partai untuk menjalankan proses pemilihan Wagub DKI sesuai dengan mekanisme yang ada. Dirinya sebagai ketua DPRD DKI hanya berkewajiban melaksanakan aturan guna memilih pendamping terbaik Gubernur nantinya.

"Cuma saya pesan, jangan lah saling merasa punya hak yang paling besar. Selesaikan penentuan kandidat ini dengan mekanisme yang baik agar kandidat terpilih nanti juga kandidat baik untuk Jakarta," pungkasnya.

PKS Sodorkan Nama Agung Yulianto

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di Gedung DPRD DKI Jakarta Kamis, (6/9/2018).
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di Gedung DPRD DKI Jakarta Kamis, (6/9/2018). (TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADE LIANA)

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi angkat bicara terkait kedatangan elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke rumah dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/9/2018) pagi.

Menurut Pras sapaan akrab Prasetyo, kedatangan para elite PKS tersebut untuk memperkenalkan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari PKS, yakni Agung Yulianto kepada dirinya.

Prasetyo pun mengaku mendukung Agung Yulianto menjadi kandidat pengisi kursi orang nomor dua di Jakarta tersebut.

"Jadi pertemuan pagi tadi itu, Jajaran dari PKS DKI silaturahmi ke rumah dinas saya. Mereka bilang Pak Agung mau maju menjadi kandidat wakil Gubernur. Saya bilang, ya monggo saja," kata Pras di Jakarta, Selasa (25/9/2018) malam.

Kendati demikian, Pras menyarankan Agung untuk membuat surat resmi melalui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengajukan dirinya ke DPRD DKI.

"Terpenting sesuaikan saja mekanismenya, setelah nama muncul kami di DPRD akan membamuskan untuk menentukan jadwal paripurna pemilihan wagub," tutupnya.

Muncul Nama Keponakan Prabowo
Kursi wakil gubernur DKI Jakarta masih kosong sejak ditinggalkan Sandiaga Uno yang maju sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.

Setelah beberapa nama ramai diperbincangkan, kini muncul nama baru yang diusulkan sebagai calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta pengganti Sandiaga.

Dia adalah politikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang kini berstatus sebagai anggota Komisi VIII DPR RI.

Keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu diusulkan oleh dua organisasi sayap Partai Gerindra, yakni Tunas Indonesia Raya (Tidar) dan Gerakan Kristen Indonesia Raya (Gekira).

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade menyampaikan, nama Sara diusulkan sebagai calon alternatif selain Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik.

"Mbak Sara itu diusulkan oleh sayap Partai Gerindra, Tidar dan Gekira, untuk menjadi figur alternatif selain Bang Taufik yang diusulkan oleh DPD Gerindra DKI," ujar Andre, Selasa (25/9/2018).

Dengan demikian, kini ada dua nama kader Gerindra yang diusulkan sebagai cawagub DKI, yakni Sara dan Taufik.

Sikap PSSI Soal Kematian Haringga: Bentuk Tim Investigasi Hingga Wacana Konsolidasi dengan Suporter

Sore Ini, Yenny Wahid Tentukan Sikap Politik di Pilpres 2019

Ungkap Penyebab Suporter Bentrok, Edy Rahmayadi Bandingkan Total Penduduk Indonesia dengan Spanyol

Sara tak berambisi, tetapi sudah mengetahui namanya diusulkan sebagai cawagub DKI oleh sayap Partai Gerindra.

Dia mengaku tidak berambisi menjadi wakil gubernur DKI.

Namun Sara menyatakan siap jika pimpinan partai mengusulkan namanya sebagai wakil gubernur pengganti Sandiaga.

"Saya pribadi tidak berambisi untuk jabatan (wagub DKI) itu saat ini. Tapi, tentunya kalau jabatan itu adalah amanah dan mandat yang datang, maka saya harus siap untuk menjadi pelayan rakyat dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat di level yang berbeda," kata Sara. (Tribunnews.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved