Cerita Fitria Selamat dari Gempa dan Tsunami Palu, Merasa Takut Sekalipun Sudah Mengungsi

Fitria (37) menyebut pengalaman menjadi korban gempa berkekuatan 7,4 SR yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah sebagai pengalaman kelam.

Penulis: Bima Putra | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TribunJakarta
Fitria (tengah) saat melepas rindu bersama keluarganya di Sukmajaya, Depok, Rabu (3/10/2018) 

"Saya takut lihat laut, makannya milih naik pesawat Herculues. Waktu jalan ke bandara naik mobil truk TNI juga takut karena lihat kondisi jalan dan bangunan yang rusak," lanjut Fitria.

Menurut Fitria, dahsyatnya bencana yang menghancurkan Kota Palu dan Kabupaten Donggala membuat sejumlah warga asli terpaksa juga mengungsi ke rumah kerabatnya di tempat lain.

Namun banyak juga warga yang memilih bertahan di tanah kelahiran mereka dan hingga kini masih membutuhkan bantuan.

Pihak Rumah Sakit Bina Estetika Menteng Dipanggil Polda Metro Jelaskan Operasi Ratna Sarumpaet

Pertamina Buka Posko Layanan Kesehatan di Palu dan Donggala

Khususnya perempuan, anak-anak, lansia, dan korban luka diprioritaskan pemerintah terlebih dulu diungsikan meninggalkan Kota Palu.

"Ada warga asli yang mengungsi keluar juga ke tempat saudaranya di Kota lain, ada yang ke Jakarta, Jawa. Pas saya pergi itu masih ada ribuan pengungsi lain yang belum pergi. Penerbangan komersial sebenarnya ada, tapi cuman satu, jadi harus berebut," ucapnya.

Beruntung Fitria dan Sakinah kini sudah berkumpul bersama keluarga di rumah orangtuanya, Asmat (65) dan Mardiah (59) di Jalan kawasan Kelurahan Abadijaya, Sukmajaya, Depok.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved