Pilpres 2019

Kubu Jokowi-Ma'ruf Kritik Pidato Prabowo Soal Ekonomi Kebodohan, Gamal Albinsaid: Sudah Dengar Utuh?

Pidato Prabowo Subianto soal sistem ekonomi kebodohan ramai dikritik Kubu Jokowi-Maruf Amin, Gamal Albinsaid memberikan tanggapan.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Erik Sinaga
YouTube Kompas TV
Gamal Albinsaid 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Kubu pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01 di Pilpres 2019, Jokowi-Ma'ruf mengkritik pidato Prabowo Subianto.

Prabowo mengatakan bahwa sistem perekonomian yang diterapkan Indonesia saat ini sama dengan economics of stupidity atau ekonomi kebodohan.

Prabowo bahkan menyebut bukan lagi ekonomi ala neoliberal, tetapi lebih parah dari pada itu.

"Ini menurut saya bukan ekonomi neolib lagi, ini lebih parah dari neolib. Ini menurut saya ekonomi kebodohan. The economics of stupidity. Ini yang terjadi," kata Prabowo dalam pidatonya saat Rakernas Lembaga Dakwah IslamIndonesia (LDII) di pondok pesantren Minhajurrosyidin, Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai Prabowo tak paham persoalan perekonomian saat ini.

Tak hanya Cak Imin, Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bidang Ekonomi, Industri dan Bisnis, Rizal Calvary Marimbo mengatakan, dalam ilmu ekonomi tidak ada terminologi ekonomi kebodohan.

Menanggapi kritikan dari Kubu Jokowi-Ma'ruf soal pidato Prabowo, Juru Bicara Timses Prabowo-Sandiaga Gamal Albinsaid lantas memberikan tanggapan.

Jubir Prabowo-Sandiaga Sindir Jokowi Suka Khayalan Kutip Game of Thrones, Ini Balasan Timsesnya

Pengusaha Takut Sumbang Prabowo di Pilpres 2019, Timses Jokowi Ungkap Hal Ini

TONTON JUGA

Kepala Perusahaan Indonesia Medika dan aktivis sosial itu menyarankan semua pihak untuk memahami isi pidato Prabowo secara utuh.

Hal tersebut disampaikan Galam Albinsaid saat menjadi narasumber di Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, pada Minggu (14/10/2018).

"Pertama kita harus paham dulu isi pidato secara utuh, jangan sampai kita terjabak kepada terminologi yang itu dimainkan jadi sebuah isu," jelas Gamal Albinsaid dikutip TribunJakarta.com dari saluran YouTube Kompas TV, pada Senin (15/10/2018).

Gamal Albinsaid lantas mengatakan apabila Kubu Jokowi-Ma'ruf berkomentar padahal belum mendengarkan pidarto Prabowo secara utuh, makan hal tersebut dapat menyebabkan kesalahan dalam berpikir.

Kiai Maruf Didukung Mahfud MD, Gerindra: Yang Penting Rakyat Dukung Prabowo

VIDEO Tanggapi Ucapan Prabowo Soal Ekonomi Kebodohan, Maruf Amin: Jokowi Letakan Milestone

"Apalagi ada tokoh-tokoh atau timses yang berkomentar tapi belum mendengarkan pidato itu dari awal sampai akhir, itu bisa menyebabkan kecelaakaan berpikir," ucap Gamal Albinsaid.

Menurut Gamal Albinsaid jika mendengarkan pidato Prabowo secara utuh maka akan ada sebuah pesan.

Gamal Albinsaid menjelaskan pesan tersebut menunjukan empati Prabowo terhadap permasalahan ekonomi masyarakat di Indonesia.

Tak hanya itu permasalahan ekonomi yang dibahas oleh Prabow juga sudah didukung dengan data-data dari sumber yang terpercaya.

"Kalau itu lihat secara utuh disana kita akan mendapatkan sebuah pesan, bahwa Pak Prabowo itu menunjukan sebuah empati terhadap permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat hari ini, dan itu didukung dengan data-data yang kredibel," terang Galam Albinsaid.

Prabowo Sebut Ekonomi Kebodohan, Kiai Maruf Amin: Jokowi Letakkan Ekonomi Optimistik

Bungkam Kritik Andie Arief Soal Prabowo Kurang Turun ke Rakyat, Riza Patria: Kami Selalu Senyap

Pria berusia 29 tahun itu mengaku tak yakin apabila tokoh-tokoh di Kubu Jokowi-Ma'ruf sudah mendengarkan pidato Prabowo itu secara utuh.

Data-data yang disajikan Prabowo dalam pidatonya itu menurut Gamal Albindsaid benar adanya dan hal tersebut dirasakan masyakarat.

Ia lantas menantang pihak yang berani membantah soal data yang disajikan Prabowo, terutama soal kesenjangan ekonomoi di Indonesia.

"Saya enggak yakin apa semua pihak disini sudah menyaksikan pidatonya secara utuh? data-data tadi membuktikan dan itu dirasakan masyarakay, siapa yang berani membantah bahwa kesenjangan kita meningkat sekarang?" tanya Gamal Albinsaid.

Gamal Albinsaid mengatakan apabila Kubu Jokowi-Ma'ruf berani membantah, dirinya berharap bantahan tersebut bersumber dari data dan bukan hanya opini ataupun asumsi semata.

"Kalau ada yang membantah saya minta data, jangan menggunakan opini ataupun asumsi," tegas Gamal Albinsaid.

Bukan Prabowo, Inilah Sosok Prajurit Kopassus Pertama di Puncak Everest

Rupiah Terus Melemah, Prabowo Subianto: Kita Tambah Miskin

Gamal Albinsaid menambahkan permasalahan ekonomi Indonesia bukan cuma soal angka, namun menjadi luka bagi semua.

"Ini bukan soal angka, ini soal luka kita semua," ungkap Gamal Albinsaid.

Terpisah Cak Imin menjelaskan alasannya menyebut Prabowo tak paham soal permasalahan ekonomi.

Menurutnya kondisi ekonomi global sekarang sedang sulit sehingga ekonomi Indonesia yang kini dipimpin Presiden Joko Widodo terkena dampaknya.

"Ya perspektif seperti itu karena tidak paham persoalan. Tentu, seluruh konsep nawacita harus berhadapan dengan realitas ekonomi global yang sulit. Harus beradaptasi dengan dinamika dolar yang pengaruh global," kata Cak Imin kepada wartawan di Sukmajaya, Depok, Minggu (14/10/2018).

TERPOPULER - Polemik 15 Menteri Dukung Jokowi-Maruf, Timses Prabowo-Sandi: Coba Bagi Kami Biar Adil

Prabowo Subianto Sebut Ada Elite Bangsa yang Melakukan Pengkhianatan

Bekas Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini menyebut tak hanya Indonesia yang terpengaruh kondisi ekonomi global.

Meski tak menuturkan dasarnya, Cak Imin menuturkan perekonomian Indonesia sekarang dapat bertahan dan layak dikatakan cukup baik.

"Tidak hanya Indonesia, nah penyesuaian itu yang membutuhkan kecanggihan agar ekonomi Indonesia tetap bertahan dan Alhamdulilah. Pondasi ekonomi Indonesia terjaga meskipun beratnya beban ini luar biasa," ujarnya.

Perihal adanya pihak yang mengatakan perekonomian Indonesia didominasi asing, sosok yang sempat diisukan jadi pendamping Jokowi sebagai Cawapres menilai pernyataan itu tak berdasar.

Samakan Kasus Ratna Sarumpaet dengan Arcandra Tahar, Timses Prabowo-Sandi Disemprot Ruhut Sitompul

Prabowo Mengaku Tidak Pernah Minta Dukungan ke Pesantren, Hanya Berharap Doa

Sementara terkait banyaknya tenaga kerja asing di Indonesia, Cak Imin merasa hal itu hanya isu politik yang dimunculkan jelang Pemilu 2019 mendatang.

"Saya kira fenomena isu ekonomi asing ini harus dibuktikan. Bahwa justru investasi ini kita butuhkan tanpa harus merusak kekayaan ekonomi dan kekuatan ekonomi lokal. Kalau isu tenaga kerja asing itu hanya isu politik," tuturnya.

Diketahui, beberapa waktu lalu Prabowo mengkritik perekonomian Indonesia yang dinilai sebagai ironi karena merupakan negara tak mampu mensejaterahkan rakyat dan mengelola kekayaan alam negara.

"Ini lebih parah dari neolib. Harus ada istilah, ini menurut saya ekonomi kebodohan. The economics of stupidity. Ini yang terjadi," ucap Prabowo di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (11/10).

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved