1 Tahun Kinerja Anies Baswedan

Rumah DP 0 Rupiah, Antara Janji dan Mimpi Anies Baswedan Jelang Satu Tahun Memimpin Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) Jakarta yang ingin memiliki hunian yang layak.

Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/NAWIR ARSYAD AKBAR
Proyek pembangunan rumah DP 0 rupiah Klapa Village dari Pemprov DKI Jakarta di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (15/10/2018). 

Bagi warga DKI Jakarta yang ingin memiliki unit rusunami DP 0 rupiah Klapa VIllage, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pendaftar. Syarat utamanya ialah Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di DKI Jakarta yang dibuktikan dengan fotocopy e-KTP dan Kartu Keluarga (KK).

Ditegaskan, program ini hanya diperuntukkan bagi warga ber-KTP DKI yang telah tinggal di Jakarta sekurang-kurangnya 5 tahun. Selain itu, penerima manfaat juga harus berpenghasilan Rp 4 - 7 juta setiap bulan.

Dan, belum pernah mendapatkan subsidi perolehan rumah sebelumnya.

Selain itu, pendaftar minimal telah berusia 21 tahun dan diprioritaskan telah berkeluarga, serta belum pernah menerima subsidi kepemilikan rumah dari pemerintah pusat maupun daerah.

Pendaftar juga harus mencantumkan bukti masa kerja atau usaha minimal satu tahun, serta melampirkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan menyerahkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) orang pribadi.

Demi memudahkan warga Jakarta yang ingin mendaftar untuk memiliki hunian di Klapa Village, Meli mengatakan bahwa pihaknya akan membuka loket pendaftaran di Kantor Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman DKI Jakarta, serta di lima Kantor Wali Kota yang berada di ibukota.

“Jadi untuk mendekatkan ke warga nanti, akan dibuka desk di masing-masing (kantor) Wali Kota. Jadi masyarakat cukup membawa KTP-nya dulu, untuk mengisi formulir, lalu setelah itu kami input datanya,” ujar Meli.

Untuk proses seleksi penerima manfaat rumah DP 0 rupiah, Meli menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, untuk memverifikasi data dari seorang pendaftar.

Hal itu dilakukan agar penerima manfaat rumah DP 0 rupiah tepat sasaran, yang ditujukan pada masyarakat berpenghasilan rendah yang memiliki KTP DKI Jakarta.

Setelah proses verifikasi, pendaftar yang lolos akan masuk ke dalam daftar tunggu, yang nantinya akan ditetapkan sebagai pemerima manfaat DP 0 rupiah, lewat keputusan Gubernur.

"Apabila bangunan sudah siap, kurang lebih tiga bulan, Juli (2019) kemungkinan akan dihubungi. Dan bila memenuhi syarat maka akan lanjut ke akad kredit," ujar Meli.

Sementara itu, terkait proses pembangunan rusunami DP 0 rupiah Klapa Village, Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan mengatakan, untuk satu tower yang terdiri dari 21 lantai, rusunami Klapa Village menghabiskan anggaran sekira Rp 140 miliar.

Hingga saat ini, proses pembangunan tower pertama rumah DP 0 rupiah Klapa Village sudah mencapai 15 persen, dan ditargetkan topping off (pengecoran akhir) pada Januari 2019, dan proses serah terima pada Juli 2019.

Untuk selanjutnya, PD Pembangunan Sarana Jaya berencana membangun 5.500 unit rusunami DP 0 rupiah, yang direncanakan dibangun di empat wilayah di ibukota, kecuali di Jakarta Pusat.

Yang terbaru setelah Klapa Village, Yoory C Pinontoan mengatakan bahwa pihaknya bersama Pemprov DKI Jakarta dalam waktu dekat akan membangun hunian DP 0 rupiah, yang terletak di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved