Hampir 3 Bulan, RS GPI Depok Belum Minta Maaf Atas Dugaan Kelalaian yang Ancam Nyawa Rayyan
Orangtua Rayyan menyesalkan sikap RS Grha Permata Ibu (GPI) Depok belum meminta maaf atas dugaan kelalaian yang membuat nyawa anak mereka terancam.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Sebagai informasi, Oklavia melahirkan Rayyan secara sesar pada Jumat (27/7) sekira pukul 08.30 WIB di RS GPI Depok.
Namun pihak RS GPI baru memberitahukan kondisi fisik bayi malang itu pada Sabtu (28/7) sekira pukul 17.00 WIB.
Dampaknya, dokter RSPAD Gatot Soebroto terpaksa memotong usus bayi malang sekira dua sentimeter karena infeksi akibat gas dan kotoran yang tertahan di perut.
Operasi pembuatan saluran pembuangan sementara di perut Rayyan itu dilakukan pada Selasa (31/7) sekira pukul 11.00 WIB.
Terlambatnya pihak RS GPI memberi tahu kondisi anak ke empat Oklavia dan Haryanto itu membuat nyawa Rayyan sempat terancam.
Hal ini diketahui setelah Oklavia dan Haryanto berbincang dengan dokter RSPAD Gatot Soebrato tempat Rayyan dirawat.
• Beda Keterangan Pemkot, DPRD Depok, dan RS GPI Terkait Kasus Dugaan Kelalaian Bayi Lahir Tanpa Anus
• Wali Kota Depok Akan Selidiki Dugaan Kelalaian Rumah Sakit GPI Terhadap Nyawa Bayi Rayyan
• Orangtua Bayi Tanpa Anus di Depok Sesalkan Tak Ada Permintaan Maaf dan Kompensasi dari RS GPI
"Kata dokter ini sudah kelamaan, harusnya begitu tahu kalau enggak ada saluran pembuangan langsung dioperasi. Makannya begitu masuk RSPAD langsung dioperasi. Alhamdulillah sekarang sudah mendapat penanganan medis," sambung Oklavia.