Hampir 3 Bulan, RS GPI Depok Belum Minta Maaf Atas Dugaan Kelalaian yang Ancam Nyawa Rayyan

Orangtua Rayyan menyesalkan sikap RS Grha Permata Ibu (GPI) Depok belum meminta maaf atas dugaan kelalaian yang membuat nyawa anak mereka terancam.

TribunJakarta.com/Bima Putra
Oklavia Supriatin (39) menimang anaknya, Rayyan Haryo Ardianto, di kediamannya, Beji, Depok, Selasa (28/8/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Oklavia Supriatin (39) dan Haryanto (44) menyesalkan sikap RS Grha Permata Ibu (GPI) Depok yang belum menjelaskan dan meminta maaf atas dugaan kelalaian yang membuat nyawa anak mereka nyaris terancam.

Meski kasus sudah mencuat sejak awal Agustus dan RS GPI sudah berkunjung ke rumah Oklavia, namun kunjungan itu hanya menengok keadaan Rayyan dan memberi sejumlah bantuan barang.

"Sampai sekarang enggak ada penjelasan dan permintaan maaf dari RS GPI. Kalau ke rumah untuk nengok keadaan Rayyan, dan ngasih bantuan sih sudah pernah," kata Oklavia di Beji, Depok, Selasa (16/10/2018).

Meski RS GPI dan Oklavia berlokasi di Kecamatan yang sama yakni Beji, namun perwakilan RS GPI baru dua kali berkunjung ke kediaman orangtua Rayyan.

Kunjungan pertama dalam rangka silaturahmi dan kedua saat mereka memberi bantuan kantong kolostomi dan susu untuk Rayyan.

"Baru dua kali ke rumah, yang pertama silaturahmi, nanya kabar Rayyan. Terus yang kedua silaturahmi sekaligus ngasih kantong kolostomi dan susu buat Rayyan," ujarnya.

Secara terpisah, Humas RS GPI Myra tak membantah atau membenarkan pihaknya sudah memberi penjelasan dan permintaan maaf kepada Oklavia dan Haryanto.

Dia hanya menyebut RS GPI telah berkunjung dan menengok Rayyan yang kini ususnya terpaksa dipotong sekira dua sentimeter akibat terlambat dioperasi.

"Sehubungan dengan program Home Visit RS, kami sudah mengunjungi bayinya Oklavia," tutur Myra.

Myra menolak menjawab pertanyaan secara gamblang karena alasan sedang sibuk menerima tamu dan tak mau melontarkan pernyataan via telepon.

Dia baru bersedia menjawab pertanyaan secara saat bertatap muka secara langsung dengan wartawan.

Myra juga mengaku saat ini sedang tidak bisa ditemui dan meminta wartawan untuk membuat janji terlebih dulu dengannya.

"Kalau untuk menjawab pertanyaan atau membuat pernyataan , kami tidak bisa via phone/WA. Boleh ketemu langsung dengan saya. Tapi mungkin tidak bisa hari ini," lanjutnya.

Saat ditanya kapan dia bisa ditemui wartawan, hingga berita ditulis Myra belum menanggapi upaya konfirmasi yang dilakukan.

Sebagai informasi, Oklavia melahirkan Rayyan secara sesar pada Jumat (27/7) sekira pukul 08.30 WIB di RS GPI Depok.

Namun pihak RS GPI baru memberitahukan kondisi fisik bayi malang itu pada Sabtu (28/7) sekira pukul 17.00 WIB.

Dampaknya, dokter RSPAD Gatot Soebroto terpaksa memotong usus bayi malang sekira dua sentimeter karena infeksi akibat gas dan kotoran yang tertahan di perut.

Operasi pembuatan saluran pembuangan sementara di perut Rayyan itu dilakukan pada Selasa (31/7) sekira pukul 11.00 WIB.

Terlambatnya pihak RS GPI memberi tahu kondisi anak ke empat Oklavia dan Haryanto itu membuat nyawa Rayyan sempat terancam.

Hal ini diketahui setelah Oklavia dan Haryanto berbincang dengan dokter RSPAD Gatot Soebrato tempat Rayyan dirawat.

Beda Keterangan Pemkot, DPRD Depok, dan RS GPI Terkait Kasus Dugaan Kelalaian Bayi Lahir Tanpa Anus

Wali Kota Depok Akan Selidiki Dugaan Kelalaian Rumah Sakit GPI Terhadap Nyawa Bayi Rayyan

Orangtua Bayi Tanpa Anus di Depok Sesalkan Tak Ada Permintaan Maaf dan Kompensasi dari RS GPI

"Kata dokter ini sudah kelamaan, harusnya begitu tahu kalau enggak ada saluran pembuangan langsung dioperasi. Makannya begitu masuk RSPAD langsung dioperasi. Alhamdulillah sekarang sudah mendapat penanganan medis," sambung Oklavia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved