Pilpres 2019

PKS Izinkan Kadernya Kampanye Negatif, Tim Sukses Jokowi-Ma'ruf Singgung Luka Batin di Pilpres 2014

PKS mengizinkan kadernya melakukan kampanye negatif, tim sukses Jokowi-Maruf Amin justru menyinggung luka di Pilpres 2014. Ada Apa?

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Erik Sinaga
(KOMPAS.com/YOGA SUKMANA)
Dua pasangan capres dan cawapres, Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menghadiri deklarasi kampanye damai, di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2018). 

Laporankan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Tim sukses Jokowi-Maruf Amin, Aria Bima menanggapi pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman soal kampanye negatif.

Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, Sohibul Iman mempersilakan kadernya melakukan kampanye negatif, di samping memperbanyak kampanye positif.

Hal itu disampaikan Sohibul dalam sambutannya kepada para kader PKS saat Konsolidasi Nasional Pemenangan Pemilu 2019, di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/10/2018).

"80 persen dalam kampanye kita harus positive campaign. Silakan untuk masuk ke negative campaign cukup 20 persen," ujarnya.

Sohibul menjelaskan kampanye negatif yang dimaksud adalah fakta-fakta soal kelemahan lawan.

"Negative campaign adalah kampanye yang kita angkat kelemahan lawan kita, tetapi ada faktanya. Enggak bohong itu namanya negative campaign, itu boleh, sebab publik harus tahu calon ini apa kelemahannya," terang dia.

Saat menjadi narasumber di Talkshow TV One, Aria Bima menanggapi pernyataan tersebut dan menyinggung soal luka batin di Pilpres 2014.

Namun awalnya Aria Bima menegaskan kubu Jokowi-Maruf Amin tak berminat menggunakan kampanye negatif.

Slank Belum Menentukan Pilihan Apakah Mendukung Jokowi-Maruf atau Prabowo-Sandiaga

Presiden Jokowi dan Gubernur Anies Dijadwalkan Serahkan Sertifikat Tahah ke Warga Marunda Sore Ini

TONTON JUGA

"Kalau tadi 80 persen positif, 20 negatif kita 1.000 persen positif," dikutip TribunJakarta.com dari saluran YouTube TV One, pada Rabu (17/10/2018).

Pasalnya Aria Bima menilai masyarakat Indonesia saat ini belum bisa membedakan antara kampanye negatif dengan kampanye hitam.

"Saya melihat sebenarnya boleh tidak tapi ditingkat implementasi masyarakat, belum bisa membedakan mana yang negative campaign mana yang black campaign," jelas Aria Bima.

Aria Bima lantas menyinggung soal luka batin yang dirasakan Jokowi di Pilpres 2014.

TERPOPULER: Kapok Ikuti Prabowo Jadi Oposan, La Nyalla Dukung Jokowi Dua Periode

Kata Djarot, Ahok Dukung Jokowi-Maruf di Pilpres 2019

Menurut Aria Bima kala itu Kubu Prabowo cenderung menggunakan kampaye negatif bahkan cenderung ke arah kampanye hitam.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved