Insiden Peluru Nyasar, Polri Sebut Pemindahan Lapangan Tembak Senayan Perlu Kajian

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Insiden peluru nyasar yang terjadi di Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPR) RI beberapa hari yang lalu, membuat timbulnya wacana untuk memindahkan lapangan tembak Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Senayan.

Namun, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan bahwa pemindahan lapangan Perbakin memerlukan kajian yang mendalam, karena banyaknya sarana dan prasarana yang ada di sana.

"Lapangan tembak perbakin tolong dipahami, tidak hanya lapangan tembak reaksi disitu. Ada lapangan tembak target 25 meter, 50 meter, dan juga untuk air rifle yang ada di ruangan. Jadi kalau dipindahkan perlu kajian mendalam," ujar Setyo di Universitas Borobudur, Jakarta Timur, Kamis (18/10/2018).

Ia lebih setuju, jika di lapangan Perbakin harus ada pembenahan pada sistem keamanan dan standar operasional prosedur (SOP) untuk memasuki lapangan tembak.

"Yang saya setuju adalah segera dibenahi untuk pengamanan dan SOP. Artinya, tata laksana bagaimana memasuki lapangan tembak itu yang seharusnya dibenahi," ujar Setyo.

Terkait sistem keamanan di Gedung DPR, Setyo juga mengatakan bahwa pihaknya melalui Polda Metro Jaya akan melakukan kajian, dari sejumlah keluhan yang disampaikan oleh anggota DPR.

"Nanti Direktorat Polda Metro Jaya yang membawahi di DPR akan melakukan kajian. Mungkin ada assesment dimana area publik, dimana area-area yang terbatas. Sehingga tidak semua dimasuki oleh masyarakat," ujar Setyo.

Sebelumnya, dua lubang yang diduga terkena peluru nyasar kembali ditemukan di ruang kerja anggota DPR.

• Polres Jakarta Pusat dan Pamdal Sisir Seluruh Ruangan DPR yang Mengarah ke Lapangan Tembak Senayan

• 6 Fakta Soal Lapangan Tembak Senayan, Sempat Jadi Venue Asia Para Games 2018 Kini Diminta Pindah

• Respon Anies Tanggapi Anggota DPR Minta Lapangan Tembak Senayan Dipindahkan

Satu lubang ditemukan di tembok ruang kerja anggota DPR dari Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya, Ruang 1008, Lantai 10, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Satu lubang lagi ditemukan di ruang kerja anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Totok Daryanto di Ruang 2003, Lantai 20.