Mahasiswa dan Warga Demo Polsek Cisauk Soal Pencurian Ikan Gurame, Wakapolres Tangsel Turun Tangan
Mereka berbaris membentuk barikade sambil membawa spanduk besar berisi aspirasi mereka yang ditunjukkan kepada aparat kepolisian Cisauk.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CISAUK - Puluhan masyarakat Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) dan gabungan mahasiswa dari berbagai organisasi Se-Tangsel, berunjuk rasa di depan Mapolsek Cisauk, Jalan Raya Cisauk, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Kamis (18/10/2018).
Pantauan TribunJakarta.com, sekira pukul 11.00 WIB, massa datang menggunakan sepeda motor dan mobil.
Mereka berbaris membentuk barikade sambil membawa spanduk besar berisi aspirasi mereka yang ditunjukkan kepada aparat kepolisian Cisauk.
Dari mulai warga dan mahasiswa dari berbagai organisasi itu bergantian menyampaikan aspirasi dari atas mobil bak terbuka yang membawa pelantang suara.
Suhendar, salah satu warga Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) yang turut berunjuk rasa menjelaskan kronologi pencurian ikan gurame yang meenjadi awal mula perkara itu.
Bermula sekira pukul 01.00 WIB, Kamis (4/10/2018), pemilik empang bernama Mulyadi menduga A akan mencuri ikannya dengan cara memancing, dan sudah mendapatkan satu ekor ikan gurame.
Mulyadi menghampiri A dan sempat terjadi cekcok hingga Mulyadi memukul kepala A.
Tak lama, A menuju rumahnya dan kembali ke halaman rumah Mulyadi membawa golok dan pacul, serta mengancam akan membunuh.
"Tapi tidak terjadi," ujar Suhendar.
Pada Sabtu (6/10/2018), Mulyadi justru dilaporkan ke Polsek Cisauk oleh A.
"Ya memang setelah kejadian, yang digetok ini didukung oleh BPPKB Badan Pembinaan Potensi Keluarga Banten. Termasuk waktu melapor ke sini, mereka dikawal begitu," ujar Hendar.
Pada Kamis (11/10/2018), Mulyadi baru mengetahui kalau dirinya dilaporkan karena ada tetangganya, salah satu saksi, yang mendapat panggilan dari polisi.
Hari itu juga, Mulyadi hendak melaporkan balik A, namun aparat kepolisian menolaknya.
"Begitu yang dicuri (Mulyadi) ngelaporin, enggak diterima. Ya enggak boleh, begitu arogansinya. Enggak bisa, bahkan kamu yang ngegetok saya tahan sekarang," ujar Suhendar menirukan ujaran penolakan dari oknum polisi itu.