Pembunuhan Satu Keluarga di Sumatera Utara: Dugaan Motif Dendam Hingga 6 Orang Diamankan Polisi

Kasus penculikan dan pembunuhan satu keluarga di Sumatera Utara terus diselidiki pihak kepolisian.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
Tribun Medan
Muhajir semasa hidup saat foto bersama anaknya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus penculikan dan pembunuhan satu keluarga di Sumatera Utara terus diselidiki pihak kepolisian.

Pihak kepolisian telah mengamankan enam orang yang terindikasi terkait dalam pembunuhan keluarga Muhajir di Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang.

"Mereka kita amankan untuk dimintai keterangan dan sampai saat ini status mereka masih saksi," kata Kasat Reskrim Polres Deliserdang, AKP Bayu, Rabu (17/10/2018).

Enam orang tersebut, kata Bayu, dapat dinaikkan statusnya menjadi tersangka.

Kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif kepada enam orang tersebut.

"Mereka masih kita amankan 1x24 jam," katanya.

Bayu mengatakan pelaku pembunuhan satu keluarga yang berada di Tanjungmorawa ini bisa dipastikan dilakukan lebih dari satu orang.

"Kalau dilihat pelaku ini kita duga lebih dari satu orang. Itupun kalau sudah kita amankan pelakunya, pasti akan kita beritahu. Kawan-kawan diharapkan bersabar,"ujarnya saat dihubungi seperti dikutip dari Tribun Medan.

Mengenai lokasi pelaku menghabisi korban, Bayu menyatakan pihaknya belum melakukan penyelidikan sampai ke arah situ.

"Yang pasti, saat personel Polsek ke rumah korban, tidak ada bercak darah," ujarnya.

Foto Muhajir dan keluarganya ketika semasa hidup.
Foto Muhajir dan keluarganya ketika semasa hidup. (Tribun Medan)

Bayu juga menuturkan hasil DNA pasti akan segera mungkin diberitahukan kepada pihak keluarga.

"Paling tidak besok kita sudah dapat hasil tes DNA-nya. Kita tidak bisa memberitahukan mengingat itu bukan tupoksi kita. Tapi tadi kita sudah datang ke RS Bhayangkara untuk melakukan tes DNA dan kata pihak kedokteran di sana, besok hasil tes DNA nya akan dikasih tahu ke kita besok, jadi bersabarlah,"katanya.

Sementara itu, Karumkit Bhayangkara Kombes Pol Nyoman Eddy mengaku pihaknya sudah menerima dua jenazah pada Rabu (17/10/2018) pagi.

"Sepasang Mayat yang terdiri dari laki-laki dan perempuan sudah kita terima pagi tadi. Nah untuk jenazah perempuan mirip dengan jenazah sebelumnya karena posisi tangan terikat ke belakang," kata Nyoman Eddy, Rabu (17/10/2018).

Namun demikian, sambungnya, mayat perempuan itu sudah dalam kondisi pembusukan lanjut.

"Jenazah perempuan dewasa itu dalam kondisi membusuk lagi. Itu yang masuk penyelidikan kami, termasuk mengidentifikasi tangan dari jenazah tersebut," ujarnya.

Saat ini, akunya, pihaknya sudah melaksanakan pemeriksaan lengkap. Itupun, sambungnya, harus dipastikan dengan pemeriksaan lanjutan dengan penyidikan labfor. "Untuk mengambil sampel dan ini sudah kita laksanakan dan ini perlu waktu," katanya.

Mengenai apakah jenazah perempuan sudah bisa dibawa pulang pihak keluarga, Kombes Pol Nyoman Eddy menyatakan sebelumnya tuntas dan betul-betul dibuktikan, jenazah tersebut belum bisa dibawa pulang pihak keluarga.

Labfor Datangi Rumah Korban

Foto-foto ketika tim Labfor Cabang Medan melakukan identifikasi di rumah tetangga korban pembunuhan sekeluarga Kamis, (18/10/2018).
Foto-foto ketika tim Labfor Cabang Medan melakukan identifikasi di rumah tetangga korban pembunuhan sekeluarga Kamis, (18/10/2018). (Tribun Medan / Indra Gunawan Sipahutar)

Sementara itu Tim Labfor Cabang Medan dan Inafis Polda Sumut kembali mendatangi rumah korban penculikan dan pembunuhan satu keluarga yang berada di dusun III Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang Kamis, (18/10/2018).

Polisi datang untuk mencari data tambahan atas terjadinya tindakpidana penculikan dan pembunuhan yang menewaskan pasangan suami istri Muhajir dan Suniati serta anaknya M Solihin.

Di rumah korban ini tim hanya bekerja sekitar 30 menit. Selanjutnya tim pun bergerak ke salah satu rumah tetangga korban yang posisinya tepat berada di samping rumah.

Agar tim dapat melakukan tugasnya dengan lancar Kades Bangun Sari, Juniardi dan Kadus setempat, Tugino ikut mendampingi tim masuk ke dalam rumah. Saat itu pemilik rumah pun tampak kooperatif.

Kapolsek Tanjung Morawa, AKP Budiono Saputro pun ikut turun ke lokasi. Beberapa ruangan yang ada di dalam rumah pun dimasuki oleh tim.

Saat itu mulai dari tirai jendela yang ada di bagian samping pintu turut dilakukan pemeriksaan oleh tim Labfor.

Pantauan www.tribun-medan.com saat itu tim juga masuk hingga kebagian ruangan dapur.

Di tempat ini sepatu pemilik rumah pun diteliti.

Pada bagian tapak sepatu diteliti oleh tim. Selanjutnya baju serta pakaian yang dicurigai juga ikut dilakukan penelitian dan pengecekan untuk mengetahui dan memastikan apakah ada bercak darah atau tidak.

Hingga berita ini diturunkan tim masih terus melakukan pengerjaan.

Belum ada keterangan yang diberikan oleh pemilik rumah dan polisi.

Tetangga Siapkan Pemakaman

Warga mengetam kayu yang akan dipakai untuk keperluan pemakaman Suniati Kamis, (18/10/2018).
Warga mengetam kayu yang akan dipakai untuk keperluan pemakaman Suniati Kamis, (18/10/2018). (Tribun Medan / Indra Gunawan Sipahutar)

Warga yang tinggal di dusun III Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang mempersiapkan rencana kedatangan jenazah terduga Suniati (50) korban penculikan dan pembunuhan sekeluarga. Kamis, (18/10/2018).

Mereka pun sudah mengukir dan memotong papan untuk keperluan pemakaman.

"Ya inilah untuk persiapan saja," ucap warga.

Warga tampak saling bekerjasama dalam melakukan setiap pengerjaan.

Ada yang mengukir nama di kayu yang dijadikan sebagai nisan sementara dan ada juga yang mengetam kayu.

Selain itu ada juga yang menggergaji papan dan memotongnya sesuai ukuran yang sudah ditentukan. Tampak juga di sekitar lokasi rumah korban mobil ambulan dari Rumah Sakit Keluarga Tanjung Morawa.

Rencananya mobil akan berangkat ke rumah sakit Bhayangkara Medan untuk menjemput terduga jenazah Suniati.

Satu persatu warga pun sudah berdatangan untuk bertakjiah.

Suniati merupakan satu di antara korban penculikan dan pembunuhan satu keluarga.

Pada pekan lalu suaminya, Muhajir dan anaknya M Solihin sudah ditemukan jasadnya di aliran sungai Blumai.

Sedangkan jasad terduga Suniati ini ditemukan dua hari sebelumnya di kawasan perairan laut Kabupaten Batubara.

Anak pertama korban, Desi yang diwawancarai www.tribun-medan.com mengatakan kalau dirinya sudah melihat langsung mayat perempuan yang berada di rumah sakit Bhayangkara tersebut.

Ia menyebut pergi ke rumah sakit dengan didampingi oleh pihak Polsek Tanjung Morawa. Ia berkeyakinan kalau mayat tersebut adalah ibu kandungnya.

"Saya yakin itu memang ibu saya bang. Ciri-cirinya, saya tanda sekali dan saya yakin itu memang benar ibu saya," ujar Desi yang ditemui di rumahnya Rabu sore.

Polisi dibantu warga mengevakuasi mayat pria yang saat itu diduga Muhajir di Sungai Blumai Desa Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir Kamis, (11/10).
Polisi dibantu warga mengevakuasi mayat pria yang saat itu diduga Muhajir di Sungai Blumai Desa Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir Kamis, (11/10). (Tribun Medan)

Desi menjelaskan mayat tersebut memiliki luka timbul di bagian paha kanan sama seperti ibunya. Selain itu gigi depan bagian atas berukuran besar dan terdapat bekas kikir. Ini merupakan hal yang paling mudah untuk ia ingat.

"Banyak persamaannya bang. Sama-sama ada bekas guratan di perut. Selain itu diselangkangannya juga ada guratan habis melahirkan gitu," kata Desi.

Sebelumnya polisi sudah menemukan jasad anak Muhajir kemarin. Dan saat ini masih mencari keberadaan seorang lainnya.

Jasad korban Muhajir, ditemukan disungai Blumei, Tanjung Morawa, pada Kamis (11/10/2018) lalu dalam kondisi tewas mengenaskan dengan tangan dan kaki terikat.

Sebelumnya jasad Muhajir ditemukan tanpa identitas mengambang di aliran sungai Blumai, Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang sempat menghebohkan warga.

Setelah diselidiki, ternyata jenazah pria dengan tangan dan kaki terikat itu adalah Muhajir (49) warga Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa.

Dugaan sementara, korban ini tewas setelah dibunuh.

"Setelah dilihat oleh anaknya, jenazah yang mengapung ini adalah bapaknya (Muhajir).

Anaknya mengenali dari ciri-ciri tubuh dan pakaian," kata Kapolsek Tanjung Morawa, AKP Budiono Spautro, Kamis (11/10/2018).

"Sekarang ini kan tubuh korban sudah memutih. Makanya kita tunggu saja hasil autopsinya.

Minimal bisa dipastikan lewat sidik jari," ungkap Budiono.

Dugaan Motif Dendam

Penyidik Polres Deliserdang hingga kini masih terus menyelidiki motif di balik kematian Muhajir, Manager PT Domas Tanjung Morawa yang di duga meninggal dalam keadaan tidak wajar.

Kasat Reskrim Polres Deliserdang, AKP Bayu Putra membenarkan bahwa Polres Deliserdang masih terus menyelidiki motif kematian korban.

"Kita masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya manager PT Dalmos yang dipastikan menjadi korban pembunuhan," kata Bayu Putra, Jumat (12/10/2018).

Dari hasil penyidikan sementara, kepolisian menduga pelaku memiliki dendam dengan korban, dan berimbas kepada istri dan anaknya tersebut.

"Diduga ada motif dendam di balik pembunuhan korban," ujar Bayu.

Masih kata Bayu, hal ini di buktikan dengan, tidak ada satupun harta benda milik korban yang ada didalam rumah, yang hilang.

"Kalau di bilang motif perampokan, tidak ada harta korban yang hilang. Kunci pintu tidak rusak, HP korban dan sepeda motor korban masih ada didalam rumah," terang Bayu.

Saat ini, sejumlah saksi sudah diminta keterangannya oleh petugas.

Jasad Solihin dalam keadaan tangan dan kaki terikat ditemukan di pinggir Sungai Blumai Dusun Bintang Meriah Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir, Minggu (14/10/2018). Kondisi terikatnya jasad Solihin sama seperti jasad ayahnya Muhajir yang ditemukan lebih dahulu. Kini hanya Suniati, istri Muhajir yang belum ditemukan keberadaannya.
Jasad Solihin dalam keadaan tangan dan kaki terikat ditemukan di pinggir Sungai Blumai Dusun Bintang Meriah Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir, Minggu (14/10/2018). Kondisi terikatnya jasad Solihin sama seperti jasad ayahnya Muhajir yang ditemukan lebih dahulu. Kini hanya Suniati, istri Muhajir yang belum ditemukan keberadaannya. (Tribun Medan)

"Penyidik saat ini masih memintai keterangan para saksi-saksi," sebut Bayu.

Muhajir merupakan manager di PT Domas atau pabrik Kacamata Mata Tanjung Morawa.

Pihak kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara di rumah Muhajir, Jumat (12/10/2018) siang.

Tim identifikasi Polda Sumut memasuki dan mendokumentasikan setiap ruangan rumah. Setelah itu mereka juga memberi police line.

Ban Kendaraan Mulai Rusak? Penjual Ban Bekas Layak Pakai Bisa Jadi Solusi

Tidak Terima Divonis 4 Tahun Penjara, Roro Fitria Ajukan Banding

Tim Kampanye Nilai Permintaan Pelapor Menyertakan Surat Kuasa Langsung dari Jokowi-Maruf Berlebihan

Perlu diketahui, sebelumnya korban bersama istri dan putranya yang berusia 12 tahun di laporkan hilang secara misterius dari rumahnya pada Senin (8/10/2018).

Hilangnya keluarga ini, kemudian dilaporkan oleh putri korban yang tinggal tidak jauh dari rumah korban ke Polsek Tanjung Morawa.

Hingga akhirnya jasad korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa mengambang di Sungai Blumai, Deliserdang.

Tangan dan kaki Muhajir terikat tali. (TribunMedan)
 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved