Pilpres 2019

Pidato 'Make Indonesia Great Again' Dipertanyakan, Gerindra: Prabowo Mimpi Aja Pakai Bahasa Inggris

Ketika pidato soal make Indonesia great again dipertanyakan, timses mengatakan jika Prabowo Subianto mimpi pakai bahasa Inggris.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
YouTube/Metro TV
Juru Kampanye Prabowo, Miftah Nur Sabri 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pidato calon bakal presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat ramai jadi perbincangan publik.

Prabowo Subianto sempat mengangkat jargon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang berbunyi Make America Great Again.

Namun Prabowo Subianto mengganti jargon tersebut menjadi Indonesia First, Make Indonesia Great Again.

Pidato Prabowo Subianto pun sempat ramain menjadi perbincangan publik.

Kini pidato itu kembali dibahas di acara Q & A di kanal Metro Tv News yang ditayangkan pada Rabu malam (24/10/2018).

Pemandu acara, Andini Effendi, mempersilahkan panelis untuk memberikan pertanyaan kepada narasumber kubu Jokowi dan Prabowo.

Hingga kemudian panelis yang diberikan kesempatan yaitu presenter Indonesia, Pangeran Siahaan.

Pangeran Siahaan menanyakan kelompok mana yang akan disasar dengan adanya pidato Game of Thrones oleh Jokowi.

Selain itu, ia juga mempertanyakan zaman Indonesia yang mana yang disebut baik oleh kubu Prabowo di dalam pidato 'Make Indonesia Great Again'.

"Waktu bilang make Indonesia great again itu sebenarnya merujuk ke fase yang kapan ya? ke tahun berapa? Again kan berarti lagi, berarti sudah pernah dulu," ucapnya.

Jubir TKN Jokowi, Ace Hasan menyatakan, pidato game of thrones itu bermaksud untuk menggambarkan kondisi global saat ini, ada persaingan global, perang dagang dan kekuatan yang saling bersaing.

"Dan itu harus digambarkan dalam suasana yang mudah dipahami, saya kira film Game of Thrones itu menggambarkan tentang bagaimana persaingan luar biasa," ucapnya.

Ace menegaskan, dalam konteks pidato tersebut maka yang disasar adalah pemimpin yang ada di pertemuan IMF di Bali.

Sementara itu, Juru Kampanye Prabowo, Eddy Soeparno menyatakan, Indonesia pasca proklamasi memiliki berbagai keunggulan.

"Pada saat Soeharto memimpin, stabilitas politik terjadi. Ada pertumbuhan ekonomi berkesinambungan," tuturnya.

"Ketika Bu Megawati memimpin, itu terjadi fase stabilitas makro ekonomi," sambungnya.

Selain itu, Eddy mengungkapkan saat di zaman Presiden Abdurahman Wahid alis Gus Dur, Indonesia memasuki fase demokrasi yang besar.

"Itu greatnya disana. Di era SBY pertumbuhan ekonomi juga pesat," bebernya.

Eddy menegaskan, setiap pemimpin Indonesia memiliki keunggulannya masing-masing di era yang dipimpinnya.

"Saat ini kita memiliki keunggulan di bidang infrastruktur, kita lihat jalan tol dan jembatannya ada. Tapi, di bidang ekonomi saya pikir kita masih tersendat-sendat," ungkapnya.

Eddy mengungkapkan, Prabowo dan Sandiaga Uno ketika bertemu dengan masyarakat maka lebih membahas isu perekonomian karena belum ada tanda-tanda bahwa Indonesia unggul lagi di bidang ekonomi.

Gagal Cetak Kartu Ujian Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2018 di sscn.bkn.go.id? Intip Tipsnya!

Simak Aturan yang Harus Dipatuhi Peserta CPNS 2018 Saat SKD CPNS 2018 di Kementerian Perdagangan

Jadi Desainer Terkenal, Intip Isi Mobil Mewah Ivan Gunawan, Ada Barang Berharga dari Faye Malisorn

Mendengar pujian yang dilontarkan Eddy, Maman Suherman selaku panelis mempertanyakan apakah anggota timses Prabowo lainnya kaget dengan pernyataan tersebut.

"Mas Jason atau Mas Miftah, kaget enggak dengar pernyataan dari Mas Eddy? Karena jarang-jarang Prabowo muji Jokowi," tuturnya.

Juru Kampanye Prabowo sekaligus Politisi Partai Gerindra, Miftah Nur Sabri menyatakan dirinya tak terkejut dengan pernyataan tersebut.

Tonton Juga:

"Partai politik kan itu miniatur negara, ada yang posisinya ekstrim dan ada juga yang moderat. Saya termasuk orang yang menilai Pak Jokowi membangun infrastruktur saya hormati tapi membangun berlebihan harus saya kritik," ucapnya.

Miftah menuturkan, setelah Prabowo Subianto menyampaikan pidato terkait make Indonesia great again maka beberapa anggota Gerinda menanyakan hal tersebut kepada capres tersebut.

"Maksudnya adalah forum LDII dan diluar script, itu agak berbeda dari Pak Jokowi di forum internasional yang ada tujuan diplomatik yang harus dicapai," bebernya.

Miftah menegaskan, pidato Prabowo itu diluar script yang ada dan keluar dari pemikirannya begitu saja.

"Pak Prabowo itu dari kecil sampai SMA di luar negeri. Dia itu mimpinya pakai bahasa Inggris. Jadi, saraf refleknya bekerja dia pakai bahasa Inggris, lebih nyambung," tuturnya.

Poin Sama dengan Persib Bandung, Persija Jakarta Semakin Dekati PSM Makassar

Ahmad Dhani Akan Bawa Ahli Bahasa saat Pemeriksaan di Polda Jawa Timur

Keluarga Bantah Fadli Tewas Gara-gara Miras Tiruan, Tapi karena Penyakit Ini

Ketika melakukan pidato di forum tersebut, pernyataan Prabowo Subianto keluar begitu saja tanpa mengada-ada.

"Jadi di alam bawah sadar ketika pidato itu keluar ilham, make America great again. Nah yang dimaksud yaitu Amerika yang bangsa besar sekarang aja merasa harus mengembalikan kejayaaannya dan mereka sadar harus berkompetisi," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved