Lion Air JT610 Jatuh
Jannatun Korban Lion Air PK-LQP: Baru Setahun Jadi PNS Dapat Hadiah 'Istimewa' dari Kementerian ESDM
Jannatun Cintya Dewi korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP, baru setahun jadi PNS dan dapat hadiah istimewa dari kementerian ESDM.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Mengawali sambutannya, Mukti Winarto membacakan daftar riwayat hidup singkat almarhumah.
Anak pertama dari dua bersaudara itu lahir di Sidoarjo 12 September 1994.
"Pangkat terakhir di Dirjen Migas Kementrian ESDM adalah Penata Muda IIIA. Dan almarhumah mendapat kenaikan pangkat anumerta. Jabatan terakhir sebagai analis kebijakan hilir migas Dirjen Migas Kementerian ESDM," ujarnya dikutip TribunJakarta.com dari Surya.
Kemudian, sambutan dilanjutkan oleh Endang Sutisna, Kaur Umum Kementerian ESDM.
Mewakili kementerian, pria dengan baju serba hitam itu menyampaikan bela sungkawa dan duka teramat dalam atas peristiwa ini.
• Wahyu Susilo Jadi Penumpang Lion Air PK-LQP, Keluarga Korban Langsung Serahkan Sampel DNA
• Datangi RS Polri, Mendagri Jenguk Keluarga Korban Pesawat Lion Air PK-LQP
"Almarhumah merupakan salah satu putri terbaik di Dirjen Migas. Dia terkenal dengan kecerdasannya, tanggungjawab dan loyalitasnya dalam menjalankan tugas," kata Endang.
Jannatun Cintya Dewi adalah korban pertama kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang berhasil diidentifikasi.
Jenazahnya sudah dipulangkan ke rumah duka dan telah dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat.
Staf di Dirjen Migas Kementrian ESDM ini adalah anak pertama pasangan suami istri Bambang Supriyadi (48) dan Surtiyem (45), warga Dusun Prumpon, Desa Suruh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
Sarjana Teknik Kimia ITS Surabaya itu sudah bekerja di Jakarta sejak dua tahun.
Terpisah teman Jannatun Cintya Dewi namun, mengaku silaturahmi antar keduanya tetap terjalin lewat grup whatsapp.

• Terungkap Sifat Dermawan Kapten Harvino Kopilot Lion Air, Bangun Masjid Hingga Asuh Anak Yatim
• Polisi Tidak Temukan Bekas Luka Bakar dari Puluhan Jenazah Korban Lion Air PK-LQP
"Sudah jarang ketemu, tapi komunikasi tetap berjalan terus lewat grup whatsapp," kata Nada.
Sesaat sebelum peristiwa naas itu terjadi, Nada mengaku tak memiliki firasat apapun lantaran Jona tidak menunjukkan gelagat yang tak biasa di grup whatsapp tersebut.
Oleh karenanya, ia sangat terkejut mendengar temannya itu menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP tujuan Pangkal Pinang.
"Kaget banget dengar info dari teman dan media sosial kalau dia jadi korban," ucapnya.