Lion Air JT610 Jatuh

Lion Air PK-LQP Jatuh, Pilot Senior Lion Group Analogikan dengan Ponsel 'Ngehang'

Lion Air PK-LQP jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, pilot senior Lion Group analogikan dengan ponsel ngehang.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Erik Sinaga
YouTube/Kompas TV
Pilot Senior Lion Group, Edward Teri Limbong 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pilot senior Lion Group, Edward Teri Limbong menganalogikan peristiwa Lion Air PK-LQP yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Pilot Edward Teri Limbong mengemukakan pengalamannya ketika menerbangkan pesawat Boeing 7373 Max 8 yang merupakan jenis pesawat yang digunakan penerbangan Lion Air PK-LQP.

Edward mengakui jika ia menerbangkan Boeing 737 Max 8 sekitar seminggu lalu.

"Sekitar seminggu yang lalu (red: menerbangkan Boeing 737 Max 8)," ucapnya.

Edward menjelaskan, terdapat tiga jenis Boeing yang digunakan Lion Air diantaranya 737 900 IR, Next Generation (NG) 800 dan yang terbaru Max 8.

Edward memaparkan keunggulan Boeing 737 Max 8 yakni instrumennya lebih modern dan terbaru.

"Ada perubahan letak landing geer lebih kecil dan turbulence-nya lebih nyaman serta irit bahan bakar," tegasnya.

Menurutnya, kebisingan Boeing 737 Max 8 lebih kecil dibandingkan jenis pesawat lainnya.

Edward menyatakan, ia telah menerbangkan jenis Boeing Max 8 sekitar 6 bulan lalu.

"Saya rasa (red: Lion Air) sudah dari tahun lalu mengoperasikan Boeing Max 8. Saya terbangkan pertama kali sekitar bulan Maret atau April sehingga sudah 6 bulan lebih," paparnya.

Edward mengatakan, selama pengalamannya terbang menggunakan pesawat Max 8 terbaru, pesawat itu tidak ada masalah.

Ramalan Zodiak Kamis 1 November 2018, Aries Mendadak Jadi Rajin, Capricorn Akan Terkenal

Jangan Ketinggalan, Pendaftaran Rumah DP 0 Rupiah Mulai Hari Ini, Ini Syarat dan Tempatnya

"Tapi sebelumnya saya enggak tau kalau hari ini bisa kejadian seperti itu. Saya percaya maintenance Lion khususnya untuk Max pasti dipelihara dengan baik," katanya.

Tak hanya itu, Edward mengemukakan jika pesawat Lion Air PK-LQP yang diterbangkan itu telah dicek secara keseluruhan dan laporannya telah dirilis oleh teknisi yang bertanggung jawab.

"Yang terpenting kan gitu, sebagai pilot enggak akan sembarangan terbangkan pesawat kalau tidak dirilis oleh engineering," bebernya.

"Jadi semua bukunya saya selalu buka 2 - 3 lembar ke belakang, apakah ada problem sebelumnya, kemudian teknisinya berikan laporan ke kita. Baru saya tanda tangani, teknik juga menandatanganinya," sambungnya.

Menurutnya, jika laporan itu tak ditanda tangani kedua belah pihak maka tidak ada pilot yang berani menerbangkan pesawat.

Meski demikian, peristiwa Lion Air PK-LQP yang laporannya telah dirilis dan ditanda tangani pilot serta teknisi maka dirinya menyatakan belum bisa memberitahukan lebih lanjut hingga ada laporan dari KNKT.

Sebagai pilot senior, Edward mengatakan untuk sistem Boeing 737 Max 8 telah canggih.

TERPOPULER- Mantan Pilot Ungkap Situasi Kokpit Semrawut Saat Lion Air JT610 Jatuh, Ini Analisanya

TERPOPULER- Diah Penumpang Lion Air JT610 Denpasar-Jakarta: Bau Gosong dan Lampu Seat Belt tak Padam

Kisah Dian Sorowea Penyanyi Karna Su Sayang: Setiap Hari Naik Ojek dan Tidak Ingin Jadi Penyanyi

Meski demikian, ia menekankan jika pesawat dan sistem penerbangan itu dibuat oleh manusia sehingga bisa saja tanpa diprediksi, terjadi sesuatu.

"Teknisnya saya enggak tau, ini yang kita bicarakan masalah komputer. Kita punya ponsel aja bisa ngehang, mba," tuturnya.

Edward mengungkapkan, selama 17 tahun berkarier di Lion Group, ia mengetahui dengan pasti maintenance perusahaan tersebut.

"Betul-betul menjaga savety nomor satu," tuturnya.

Follow Juga:

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menegaskan, pesawat Lion Air PK-LQP tersebut belum lama mengudara.

"Itu masih baru Agustus, September, Oktober. Baru 2 bulan mengudara," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Kantor Basarnas, Senin (29/10/2018) dilansir dari kompas.com.

Soerjanto mengatakan, pesawat PK-LQP milik maskapai Lion Air itu memilki kurang lebih 800 jam terbang.

Selain Fokus Pencarian Black Box, Tim SAR Juga Fokus Cari Potongan Tubuh Korban Lion Air PK-LQP

KR Baruna Jaya I Jadi Kapal Andalan Cari Black Box Lion Air PK-LQP, Intip Keunggulannnya

Sutopo Tunjukkan Grup WhatsApp Wartawan di Ponselnya, Najwa Shihab Justru Salfok pada Foto Ini

Pesawat PK-LQP yang jatuh merupakan pesawat series Boeing 737 terbaru yakni Boeing 737 Max.

"Sebenarnya pesawat ini kan pengembangan dari Boeing 737 klasik. Pesawat 737 yang NG terus 737 max ini yg paling baru dan modern dari 737 series ini," kata dia.

Tak hanya itu, Soerjanto juga menduga pesawat berkode penerbangan Lion Air JT610 itu hancur saat jatuh membentur permukaan air di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat (29/10).

Soerjanto meyakini bahwa pesawat tidak meledak di udara karena serpihan pesawat tidak menyebar jauh dari titik jatuhnya pesawat.

"Kalau pecah di udara, sebarannya berkilo-kilo. Tapi, ini kan cuma di titik itu saja," ujar Soerjanto seperti dilansir Kompas.com.

Pesawat Lion Air PK-LQP tersebut mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi, serta 7 awak pesawat lainnya.

(TribunJakarta.com/Kurniawati Hasjanah)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved