Lion Air JT610 Jatuh

Sambil Menangis, Keluarga Korban Lion Air Minta Pemerintah Proses Pihak Maskapai Secara Hukum

Keluarga korban Lion Air PK-LQP menyampaikan keluhannya di depan pemerintah. Salah seorang ayah korban meminta kasus ini diproses secara hukum.

Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Wahyu Aji
Tangkapan layar YouTube/KompasTV
Muhammad Bambang Sukandar, ayah dari manifes 154 Pangki Pradana Sukandar yang tengah menyampaikan keluhannya kepada pemerintah dan tim Lion Air di Ibis Jakarta, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018). 

Bambang juga menyinggung manajemen Lion Air yang dinilai kurang baik sebab kejadian serupa sudah sering dialami maskapai milik Rusdi Kirana itu.

"Tolong manajemen Lion diperbaiki. Kejadian Lion sudah banyak sekali. Sekali lagi dengan tidak bermaksud mendeskriditkan Lion, tapi inilah kondisi kenyataan yang ada," ungkapnya.

Bambang juga meminta pemerintah untuk menambah penerbangan pada pagi hari, dari Jakarta ke Bangka Belitung.

"Pilihan ke Babel tidak ada lagi selain flight 6.20 (WIB) Pak. Mohon flight-flight semacam itu di pagi hari bisa ditambah, termasuk maskapai lain. Sehingga ada pilihan-pilihan," terangnya dengan suara lirih.

Ia menambahkan, karena tidak adanya pilihan lain pada penerbangan tersebut, anaknya yang meninggalkan satu putri itu, harus mengambil penerbangan Lion Air.

Sebelum mengakhiri keluhannya, Bambang meminta Rusdi Kirana untuk berdiri menunjukkan diri.

"Mohon dengan hormat, saya belum kenal (dengan) Rusdi Kirana, untuk berdiri Pak," ujarnya meminta kepada Rusdi Kirana.

Rusdi Kirana pun berdiri melihatnya.

"Ini Pak Rusdi Kirana. Terima kasih Pak Rusdi. Saya baru tahu kali ini (sosok) Pak Rusdi Kirana," tandas Bambang.

Pemilik Lion Air Group Rusdi Kirana beserta jajaran direksi Lion Air Group diminta berdiri oleh anggota keluarga korban saat pertemuan di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).
Pemilik Lion Air Group Rusdi Kirana beserta jajaran direksi Lion Air Group diminta berdiri oleh anggota keluarga korban saat pertemuan di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018). (TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar)

Selama sepekan, 137 kantong jenazah tiba di RS Polri

Terpisah, sepekan pascakecelakaan Lion Air PK-LQP, 137 kantong jenazah telah tiba di RS Bhayangkara Tk I R. Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Dari tim postmortem sampai tadi malam pukul 23.00 WIB sudah ada 137 kantong jenazah, terakhir masuk lagi kemarin 32 kantong," ucap Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Pol Edy Purnomo.

Dikatakan Edy, pihaknya saat ini tengah melakukan pemeriksaan terkahdap 32 kantong yang baru tiba di RS Polri Kramat Jati kemarin.

"32 kantong terakhir sedang kami lakukan pemeriksaan, semogga hasilnya bisa ada yang teridentifikasi hari ini," ujarnya kepada awak media.

KNKT: Pesawat Lion Air PK-LQP Tidak Meledak, Tapi Pecah Saat Menyentuh Air

Kepala Basarnas Menahan Tangis di Depan Keluarga Korban Lion Air PK-LQP

KNKT: FDR Lion Air PK-LQP Berisi Data Penerbangan 69 Jam Terakhir

Sebelumnya, Pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610 tujuan Pangkalpinang mengalami kecelakaan sesaat setelah meninggalkan Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten pada Senin (29/10/2018) pagi.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved