Situ di Depok Rusak, Penjaga Sebut Pemkot Depok Selalu Berkilah yang Kelola Pemerintah Pusat
"Alasan Pemkot Depok selalu sama kalau ditanya soal peran pengelolaan Situ. Alasannya selalu Situ dikelola pemerintah pusat," katanya.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Perihal keberadaan petugas PPSU yang membantu membersihkan sampah, Agus merasa malu karena tak mampu mengurus Situ yang terletak di dekat rumahnya itu.
Dia mempertanyakan peran Pemkot Depok lantaran puluhan petugas PPSU yang digaji Pemprov DKI Jakarta lah yang justru membersihkan sampah hanya karena Situ Pedongkelan berbatasan dengan Kelurahan Pekayon, Jakarta Timur.
Selain membiarkan kerusakan, campur tangannya puluhan personel PPSU dari Provinsi DKI Jakarta membersihkan sampah di Situ Pedongkelan disebut Agus mencoreng wajah Depok.
"Saya malu banget sampai pasukan oranye dari Jakarta bantu bersihin Situ. Memang Situ ini berbatasan dengan Jakarta Timur, tapi mereka bersihin bagian di wilayah Depok. Pemkot Depok sudah enggak tahu malu karena diam," ujarnya.
Secara terpisah, Kabid SDA Dinas PUPR Kota Depok Citra Indah Yulianti membenarkan bila Pemkot Depok tetap memiliki tanggung jawab meski seluruh Situ di Depok dikelola BBWSCC.

Citra mengatakan, Pemkot Depok dapat turun tangan bila kerusakan Situ sudah darurat meski terlebih dulu izin ke BBWSCC.
"Iya, Pemkot tetap punya tanggung jawab. Bila ada yang urgent maka kami izin ke BBWSCC, untuk bantu BBWSCC. Contoh kita mengeruk Situ Pengarengan sepanjang tahun 2016 dan 2017," jelas Citra.
Sebagai informasi, saat ditanya wartawan terkait pencemaran air di Situ Rawa Kalong, Wali Kota Depok M. Idris Abdul Shomad mengatakan harus berkoordinasi terlebih dulu dengan BBWSCC terkait siapa pihak yang harus bertanggung jawab.
Bila nantinya BBWSCC menunujuk Pemkot Depok untuk merevitalisasi Situ Rawa Kalong, maka Pemkot Depok akan menangani kerusakan Situ semampunya.
“Siapa yang menangani limbah ini, kami berkonsultasi dengan BWSCC. Jika kami diminta menangani, maka akan kami lakukan semampu kami dengan kondisi keuangan yang ada. Karena revitalisasi situ ini memerlukan dana yang besar,” kata Idris, Jumat (19/10/2018).