Lion Air JT610 Jatuh
Inilah Sosok Fandu, Personel Basarnas yang Bertugas Mencatat Setiap Kantong Jenazah
Sejak Senin 29 Oktober 2018 silam, Fandy (23) terus mencatat dan mendata barang yang dibawa kapal atau pun perahu yang merapat ke dermaga JICT
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Sejak Senin 29 Oktober 2018 silam, Fandy (23) terus mencatat dan mendata barang yang dibawa kapal atau pun perahu yang merapat ke dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) II.
Barang bawaan tersebut, adalah kantong jenazah atau pun serpihan pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh diperairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Total hingga hari ke-sembilan pencarian, sudah ada 164 kantong jenazah berisi korban yang didata oleh Fandu dan seorang rekannya yang lain.
Diwawancarai TribunJakarta.com, Fandu menuturkan meski ia tak bertugas terjun langsung ke laut mengevakuasi korban. Dia bertugas harus bersiaga selama 24 jam penuh.
"Iya karena kami kan harus siaga 24 jam menunggu kapal yang datang membawa kantong jenazah, kemudian gak menentu juga kan jadwal datangnya kapal jam berapa," ucap Fandu pada TribunJakarta.com di JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (6/11/2018).
Oleh sebab itu, ketika kapal datang ia pun sesegera mungkin mendata kantong jenazah yang dibawa, untuk diinformasikan kepada media atau pun masyarakat perihal perkembangan terkini dari posko evakuasi.
Sembilan hari berjibaku dengan data korban di posko evakuasi, Fandu pun menuturkan baru bisa beristirahat setiap harinya sekira pukul 01.00 WIB malam.
"Baru bisa benar-benar istirahat itu pukul 01.00 WIB, pukul 24.00 WIB kan masih merekap data," ujar Fandu.
Baru beristirahat pukul 01.00 WIB, dirinya sudah harus bersiap siaga lagi sekira pukul 04.30 WIB, untuk menyiapkan data dipencarian hari berikutnya.
• Video Kabasarnas Muhammad Syaugi Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Lion Air PK-LQP
• Keluarga Korban Lion Air: Ya Allah, Papa Ada di sana, Papa Pulang Pa, Ibu Kangen
• Seorang Wanita Histeris di Lokasi Jatuhnya Lion Air: Kamu Minta Dijemput, Tapi Bukan di sini
"Istirahat pukul 01.00 WIB, kemudian bangun pukul 04.30 WIB untuk mempersiapkan data dipencarian hari berikutnya mas," papar Fandu.
Terakhir, ia menuturkan menjalani semua tugas dan kewajibannya dengan penuh tanggung jawab, karena bergabung dengan Basarnas adalah hal yang sangat ia cita-citakan satu tahun yang lalu.
"Tetap menjalani pekerjaan ini dengan ikhlas mas, memang sebelum bergabung Basarnas saya sudah sering jadi relawan, kebetulan waktu itu ada rekrutmen masuk Basarnas, saya coba dan alhamdulillah diterima," kata Fandu pada TribunJakarta.com.
