Mapolsek Penjaringan Diserang
Sakit Keras, Pemeriksaan Jiwa Hingga Polisi Lanjutkan Kasus Hukum Penyerang Mapolsek Penjaringan
"Sebelumnya suka makan disini, tapi sudah lama juga cuma bawa tempat makannya dirumah, mungkin karena sakitnya itu ngak betah lama diluar," kata Parno
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Rohandi (31) nekat menyerang Mapolsek Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (9/11/2018) sekira pukul 1.35 WIB.
Aksi penyerangan yang dilakukan Rohandi mengakibatkan Kepala SPK Mapolsek Penjaringan, AKP Irawan, mengalami luka ringan.
Rohandi datang secara tiba-tiba dengan mengendarai motor bernomor polisi B 6825 UWC dan memarkirkan kendaraannya di luar gerbang Mapolsek Penjaringan.
TribunJakarta.com merangkum sejumlah hal dalam peristiwa tersebut.
1. Sakit keras
Sosok Rohandi (31) memang tidak terlalu dikenal warga Jalan Masda 1 RT 05 RW 08, Pejagalan, Penjaringan. Jakarta Utara.
Namun, satu di antara warga, Parno penjual mie ayam yang tinggal tak jauh dari tempat tinggal Rohandi mengatakan, Rohandi hampir setiap pagi memesan mie di warungnya.
"Dia suka makan mie ayam di sini kalau pagi," kata Parno saat ditemui wartawan TribunJakarta.com, Jum'at (9/11/2018).
Parno mengaku cukup mengetahui sosok Rohandi hingga peristiwa yang dialaminya semalam di Polsek Penjaringan.
"Dia disini kadang duduk, cerita, setau saya dia sakit sudah lama, sakit keras, sampai putus asa karena sakitnya itu," kata Parno.
"Dia kalau kelihatannya sehat saja, tapi nyatanya dia sakit, makanya saya suka mampir kerumahnya juga apalagi kalau lebaran," kata Parno.
Parno menuturkan, sebelumnya Rohandi kerap makan mie di warungnya dan makan ditempat.
Namun, belakangan ini Rohandi membeli mie dengan membawa mangkuk, untuk memakannya dirumah.
"Sebelumnya suka makan disini, tapi sudah lama juga cuma bawa tempat makannya dirumah, mungkin karena sakitnya itu ngak betah lama diluar," kata Parno.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, kediaman Rohandi pada hari ini tampak tertutup dan sepi.