Satu Keluarga Tewas
Satu Keluarga Tewas di Bekasi, Tangis Haru Kerabat: Sadis Sekali, Tunjukkan Pembunuhnya, Tuhan
Satu keluarga tewas diduga menjadi korban pembunuhan sadis di Bekasi. Mereka ditemukan di kawasan Bojong Nangka, Pondok Melati, kota Bekasi.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: ade mayasanto
"Karena dari kaku mayat dan tanda-tanda kematian," kata Edy.
Disemayamkan di Gereja Laha Roi
Jenazah satu keluarga tewas korban pembunuhan sadis di Bekasi kini disemayamkan di Gereja Lahai Roi, Cijantung, Jakarta Timur.
Menurut rencana, kebaktian akan digelar pukul 09.00 WIB bagi keempat jenazah dari Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37), Sarah Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7).
"Nanti ada kebaktian pukul 09.00 WIB, setelah itu prosesi adat batak untuk melepas keemoat jenazah itu," ucap Krisman Damanik, anggota keluarga dari Maya Ambarita, Rabu (14/11/2018).
Setelah itu, keempat jenazah ini akan dibawa menuju Bandara Soekarno Hatta sekira pukul 12.00 WIB untuk selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya di Pulau Samosir, Sumatera Utara.

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, suana haru terasa di aula Gereja Lahai Roi, tempat keempat jenazah tersebut disemayamkan.
Air mata nampak menetes dari sejumlah keluarga dan kerabat korban saat peti jenazah keempatnya disusun berejejer dan dibuka untuk diperlihatkan terakhir kalinya kepada keluarga.
Seperti diketahui, pada Selasa (13/11/2018) pagi, warga Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan satu keluarga yang tewas terbunuh.
Perbedaan Luka Korban
Tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara I R. Said Sukanto (RS Polri), menemukan perbedaan luka antara orangtua dan anak, dari satu keluarga tewas di Bekasi.
Kepala Forensik RS Polri Kombes Pol Edy Purnomo, mengatakan bahwa jenazah Diperum Nainggolan dan Maya Boru Ambarita, terdapat luka kekerasan akibat benda tumpul dan tajam di bagian kepala dan leher.
Sedangkan untuk jenazah dua anak yang menjadi, yaitu Sarah Boru Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7) hanya mengalami luka akibat benda tumpul.
"Ada perbedaan dari anak-anak sama yang dewasa. Karena yang dewasa ada juga kekerasan di kepala," ujar Edy Purnomo di depan Ruang Postmorten RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

"Luka ada di leher semua. Memang ada yang di dada, tapi tidak terlalu fatal. Tapi umumnya yang fatal sekali ada di leher dan di kepala," tambah Edy Purnomo.