Satu Keluarga Tewas
Pencarian Barang Bukti Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Dihentikan, Ini yang Dilakukan Polisi
"Ada satu regu terdiri dari enam orang penyelam dari Ditpolair Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - Sebanyak enam penyelam dari Direktorat Polisi Perairan Polda Metro Jaya diterjunkan untuk mencari barang bukti linggis yang dibuang Haris Simamora di Kalimalang.
Setelah membunuh Diperum Nainggolan (38) dan tiga anggota keluarganya menggunakan linggis, Haris membuangnya di aliran Kalimalang, tepatnya di dekat Jembatan Tegal Danas, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.
"Ada satu regu terdiri dari enam orang penyelam dari Ditpolair Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di lokasi pencarian pada Sabtu (17/11/2018).
Argo menambahkan, beberapa penyelam saat ini sudah mencari. Pihaknya terlebih dahulu mengecek arus air dan kepekatan jarak pandang.
"Kita lihat bagaiamana prosesnya, tunggu saja," sambung Argo.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi saat ini terlihat dua orang penyelam sudah terjun ke Kalimalang. Sisanya bertugas di bibir kali sambil memegang tambang yang terhubung langsung ke tubuh dua penyelam yang lebih dulu terjun.
Tim penyelam juga memasang tambang yang membentang dari sisi utara dan selatan Kalimalang yang digunakan sebagai pengait untuk penyelam yang mulai memasuki dasar sungai.
Arus deras hingga pandangan minim sulitkan penyelam
Kondisi arus Kalimalang di dekat Jembatan Tegal Gede, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, cukup deras.
Di situlah Haris Simamora membuang barang bukti linggis yang dipakainya untuk membunuh satu keluarga di Bekasi pada Selasa (13/11/2018).
Bripka Rukiyat, anggota Direktorat Polisi Perairan Polda Metro Jaya yang ikut operasi pencarian barang bukti mengatakan, proses penyelaman tidak bisa sembarang. Penyelam terlebih dahulu mempelajari arus Kalimalang.
"Alirannya deras, kedalaman juga diperkirakan mencapai lima meter," ungkap Rukiyat pada Sabtu (17/11/2018).
Kondisi air Kalimalang cukup keruh, ditambah lumpur yang cukup tebal di dasar sungai sehingga menyulitkan proses pencarian.
“Jarak pandang sangat sulit terlihat,” katanya.
Proses pencarian masih berlangsung, sebanyak satu tim yang terdiri dari enam orang penyelam Ditpolair Polda Metro Jaya diterjunkan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/penghormatan-terakhir.jpg)