Pilpres 2019

Titiek Soeharto Impikan Indonesia Balik ke Era Orde Baru, Mantan Menteri Singgung Hitler

Cuitan Titiek Soeharto rupanya berbuntuk panjang.Tiga menteri di era Soeharto bahkan sampai angkat bicara.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Y Gustaman
instagram @tututsoeharto
Mbak Tutut bersama Presiden Soeharto dan Ibu Tien. 

"Secara kuantitatif dapat kita liat perkembangannya,"

"Semangatnya itu teratur, tersistem, lalu stabilatas, program dapat berjalan secara efektif," tambahnya.

Bung Karno diapit dua jenderal Angkatan Darat, AH Nasution (kiri) dan Soeharto. Ketiganya tertawa lebar saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, tahun 1966.
Bung Karno diapit dua jenderal Angkatan Darat, AH Nasution (kiri) dan Soeharto. Ketiganya tertawa lebar saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, tahun 1966. (Ade Sulaeman)

Sederet Fakta Gedung Granadi yang Disita: Milik Keluarga Soeharto Hingga Komentar Partai Berkarya

Gedung Granadi Milik Keluarga Soeharto Sudah Disita, Bakal Dilelang

Menurut Cosmas Batubara di era orde baru, masyakart Indonesia diajarkan soal pemilu dan partai politik yang sebelumnya tidak ada.

"Kita diajari misalnya DPR membahas anggaran belanja, zaman Soekarno dulu tidak dibahas," ucap Cosmas Batubara.

"Pak Harto mengajarkan kita pemilu, mengajarkan kita partai politik," tambahnya.

Sementara itu, Sarwono mengatakan Indonesia beruntung memiliki pemimpin terdahalu yang masih memiliki sisi positif.

Ia lantas membandingkan dengan masyarakat Jerman.

Presiden RI kedua HM Soeharto dan Fatimah Siti Hartinah yang akrab dipanggil Ibu Tien. (Intisari)
Presiden RI kedua HM Soeharto dan Fatimah Siti Hartinah yang akrab dipanggil Ibu Tien. (Intisari) ()

Sambil Menangis, Tutut Soeharto Cerita Sempat Bohongi Pasangan Mantan Jenderal Orde Baru Ini

Saat Berada di Lingkaran Soeharto, Yusril Ihza Mahendra Ungkap Fakta Ini

Menurut Sarwono masyarakat Jerman tak memiliki kenangan baik dengan pemimpinnya, Adolf Hitler.

"Kita beruntung bisa mempunyai kenangan baik dengan pemimpin," kata Sarwono.

"Kita lebih beruntung dari orang Jerman, mereka tidak pernah punya kenangan baik dengan Adolf Hitler,"

"Semua pemimpin kita itu bisa dikenang baiknya," tambahnya.

Kemudian ketiganya membeberkan hal yang tak baik dari kepemimpinan Soeharto sehingga tak relevan jika diterapkan saat ini.

Akbar Tandjung dan Cosmas Batubara sepakat saat di era Soeharto praktik kekuasaan membuat kebebasan ekspresi masyarakat Indonesia terkekang.

"Adanya praktik kekusaaan yang mengakibatkan orang tidak bisa mengekspresikan pikirannya," ucap Akbar Tandjung.

Cosmas Batubara menyebut ketidakbebasan tersebut tidak dapat kembali diteruskan di era sekarang.

Pasalnya generasi dulu dan sekarang begitu berbeda.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved