Pilpres 2019
Titiek Soeharto Impikan Indonesia Balik ke Era Orde Baru, Mantan Menteri Singgung Hitler
Cuitan Titiek Soeharto rupanya berbuntuk panjang.Tiga menteri di era Soeharto bahkan sampai angkat bicara.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Y Gustaman
"Secara kuantitatif dapat kita liat perkembangannya,"
"Semangatnya itu teratur, tersistem, lalu stabilatas, program dapat berjalan secara efektif," tambahnya.

• Sederet Fakta Gedung Granadi yang Disita: Milik Keluarga Soeharto Hingga Komentar Partai Berkarya
• Gedung Granadi Milik Keluarga Soeharto Sudah Disita, Bakal Dilelang
Menurut Cosmas Batubara di era orde baru, masyakart Indonesia diajarkan soal pemilu dan partai politik yang sebelumnya tidak ada.
"Kita diajari misalnya DPR membahas anggaran belanja, zaman Soekarno dulu tidak dibahas," ucap Cosmas Batubara.
"Pak Harto mengajarkan kita pemilu, mengajarkan kita partai politik," tambahnya.
Sementara itu, Sarwono mengatakan Indonesia beruntung memiliki pemimpin terdahalu yang masih memiliki sisi positif.
Ia lantas membandingkan dengan masyarakat Jerman.

• Sambil Menangis, Tutut Soeharto Cerita Sempat Bohongi Pasangan Mantan Jenderal Orde Baru Ini
• Saat Berada di Lingkaran Soeharto, Yusril Ihza Mahendra Ungkap Fakta Ini
Menurut Sarwono masyarakat Jerman tak memiliki kenangan baik dengan pemimpinnya, Adolf Hitler.
"Kita beruntung bisa mempunyai kenangan baik dengan pemimpin," kata Sarwono.
"Kita lebih beruntung dari orang Jerman, mereka tidak pernah punya kenangan baik dengan Adolf Hitler,"
"Semua pemimpin kita itu bisa dikenang baiknya," tambahnya.
Kemudian ketiganya membeberkan hal yang tak baik dari kepemimpinan Soeharto sehingga tak relevan jika diterapkan saat ini.
Akbar Tandjung dan Cosmas Batubara sepakat saat di era Soeharto praktik kekuasaan membuat kebebasan ekspresi masyarakat Indonesia terkekang.
"Adanya praktik kekusaaan yang mengakibatkan orang tidak bisa mengekspresikan pikirannya," ucap Akbar Tandjung.
Cosmas Batubara menyebut ketidakbebasan tersebut tidak dapat kembali diteruskan di era sekarang.
Pasalnya generasi dulu dan sekarang begitu berbeda.