Pilpres 2019

Jokowi Ingin Tabok Orang yang Sebut Dirinya PKI, Gerindra: Tanda-tanda Kekalahan Terlihat

Jokowi menyatakan ingin menabok orang yang menyebut dirinya PKI. Gerindra menilai itu tanda panik dan kekalahan Jokowi di Pilpres 2019.

Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Y Gustaman
Kompas.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat meninjau pameran lomba foto pembangunan infrastruktur yang ada di seluruh Indonesia di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (27/8/2017). Lomba yang diselenggarakan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mengusung tema Di Darat, Laut, dan Udara Infrastruktur Kita Bangun. 

Pendapat Andre Rosiade itu diungkapkan melalui acara diskusi Dua Arah: Saling Curhat Demi Simpati Rakyat di Kompas TV.

Pada acara tersebut turut hadir rekan perjuangannya, Faldo Maldini serta Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Ruhut Sitompul serta Rian Ernest.

Lebih lanjut, tak hanya menyebut panik, Andre Rosiade merasa Jokowi tengah merasakan tanda-tanda kekalahan dirinya melalui pidato tersebut.

PKS dan Gerindra Biarkan Anies Tanpa Wakil, Politikus NasDem: Dampaknya Kompleks

Tuan Guru Bajang Kritik Keras Prabowo Subianto Soal Pemindahan Kedubes Australia ke Yerusalem

Rizal Ramli Minta Jokowi dan Prabowo Tawarkan Program Kerja, Bukan Saling Sindir

"Kalau kita lihat pidato Pak Jokowi dalam dua minggu terakhir ini bagaimana terlihat Pak Jokowi baperan, terlihat Pak Jokowi panik. Karena apa? Karena memang Pak Jokowi merasakan tanda-tanda kekalahan beliau," ungkap Andre Rosiade dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Selasa (27/11/2018).

Politikus Gerindra itu menambahkan, pidato Jokowi yang 'nyentrik' itu tak terjadi sekali ini saja.

Sebelumnya Jokowi juga pernah menyebut 'sontoloyo' dan 'genderuwo'.

Andre Rosiade menjelaskan pernyataan itu hanya akan membuat Pilpres 2019 jadi lebih berantakan dan menakutkan.

"Sehingga beliau bicara sontoloyo, bicara genderuwo. Bahkan yang menakutkan seorang Presiden, kepala negara, kepala pemerintahan, ingin menabok orang," jelas Andre Rosiade.

"Jadi pemilu yang riang dan gembira, pemilu yang adu gagasan ini bisa berantakan karena ada Presiden yang mengancam orang. Ini luar biasa menakutkan," imbuh Andre Rosiade.

Lebih lanjut, Andre Rosiade meminta Jokowi untuk belajar kepada Prabowo Subianto.

"Belajarlah kepada Pak Prabowo. Beliau difitnah, diserang hoaks hampir setiap hari, bahkan Bang Ruhut barusan menyerang hoaks, tapi Pak Prabowo menghadapi dengan santai, tenang, dan nggak baprean, Bang, seperti Pak Jokowi," papar Andre Rosiade.

Mendengar pernyataan itu, Ruhut Sitompul justru mempertanyakan balik.

"Nggak salah, belajar dengan yang sudah dikalahkan 2014? 2014 yang kalah, belajarlah sama Jokowi," sindir Ruhut Sitompul.

"Ini membalik-balikkan fakta aja," imbuh Ruhut Sitompul.

Tak perlu 'tes DNA'

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved