Ditengah Keterbatasan Fisik, Para Penyandang Disabilitas Tetap Semangat Belajar Mengaji

Meski ditengah keterbatasan fisik, mereka begitu antusias untuk membaca ayat-ayat Alquran sambil meraba Alquran Braille ‎yang ada di tangannya

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Para penyandang disabilitas mengaji menggunakan Alquran Braille di Yayasan Rumah Alquran Braille Al-Ihyaa (RABA), Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (6/12/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Lantunan ayat suci Alquran terdengar dari sebuah rumah di ujung Jalan Komplek DPR 2, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Lantunan ayat suci itu dikumandangkan oleh 15 jamaah terdiri dari pria dan wanita yang sedang mengaji dan dipimpin oleh seorang Ustaz

Namun, berbeda pada pengajian pada umumnya, ditempat ini yang sedang mengaji adalah para penyandang tuna netra.

Meski ditengah keterbatasan fisik, mereka begitu antusias untuk membaca ayat-ayat Alquran sambil meraba Alquran Braille ‎yang ada di tangannya.

Rumah yang dimiliki Yayasan Rumah Alquran Braille Al-Ihyaa (RABA), empat hari dalam sepekan memang digelar pengajian bagi para penyandang tuna netra

"Intinya membaca Alquran, mulai dari membaca surat sampai menjelaskan soal tajwidnya, RABA ini sudah ada sejak akhir 2013 dan memang dikhususkan bagi para tuna netra untuk mengaji agar mereka lebih mengenal Alquran," ujar Ustaz Furqon Hidayat yang juga tuna netra saat berbincang dengan TribunJakarta.com, Kamis (6/12/2018).

Pengajian yang dimulai Pukul 13.00 WIB itu diawali dengan pembacaan Alquran secara bersama-sama.

Kemudian, Ustaz Furqon akan mengetes satu persatu para jamaah untuk membaca beberapa ayat.

Setelah itu, ada tausyiah yang diberikan Ustaz Furqon sebelum diakhiri dengan Salat Ashar berjamaah. 

Furqon mengatakan terdapat 100 orang binaan yang mengaji di ‎RABA yang terbagi dalam beberapa kelompok.

Kisah Seto, The Jakmania yang Jatuh Cinta Pada Persija Sejak 2003

Mereka tak hanya yang tinggal di wilayah Kebon Jeruk, namun ada juga yang datang dari wilayah Tangerang, Depok dan Bekasi.

Karenanya, di pengajian ini setiap jamah yang hadir ‎diberikan konsumsi makanan serta uang transport atas apresiasi mereka telah semangat untuk hadir di tempat ini.

"Uangnya itu didapat dari para donatur yang menyumbang. Memang tidak besar namun setidaknya bisa membantu mereka karena kan yang datang kesini juga perlu ongkos," kata Ustaz Furqon.

Agus, satu diantara jamaah yang mengaji di RABA mengaku terbantu dengan adanya pengajian ini. Menurutnya, ia menjadi lebih mencintai Alquran.

"Alhamdulilah sudah tiga tahun ngaji disini, awalnya dikasih tahu sama teman kalau ada pengajian tuna netra makanya saya ikut," kata Agus.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved