Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet dan Pidato Game of Thrones Untungkan Jokowi-Maruf Amin

kasus hoaks Ratna Sarumpaet dan pidato Game of Thrones menguntungkan pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin.

Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Nawir Arsyad Akbar
Peneliti LSI Denny JA Rully Akbar usai memaparkan hasil surveinya, di Graha Dua Rajawali, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (6/12/2018) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Berdasarkan hasil penelitian dari Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA menyebut, bahwa kasus hoaks Ratna Sarumpaet dan pidato Game of Thrones menguntungkan pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin.

Hasil penelitian tersebut disampaikan oleh peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar di Graha Dua Rajawali, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.

"Kasus hoaks Ratna Sarumpaet dan (pidato) Game of Thrones paling banyak memberikan surplus isu positif bagi Jokowi-Maruf Amin," ujar Rully Akbar, Kamis (6/12/2018).

Selain kedua isu tersebut, berdasarkan survei LSI Denny JA terdapat empat isu lain yang menguntungkan Jokowi-Ma'ruf Amin. Berikut enam isu yang berdampak positif ke pasangan calon Jokowi-Ma'ruf Amin :

1. Hoaks Ratna Sarumpaet : 65 persen 
2. Pidato Game of Thrones : 65 persen 
3. Tampang Boyolali : 55 persen 
4. Jembatan Suramadu Digratiskan : 58 persen 
5. 4 Tahun Kepemimpinan Jokowi : 60 persen 
6. Sandiaga Uno Langkahi Makam : 51 persen

"Dari 10 isu yang berkembang di media sosial selama dua bulan, ada enam isu yang untungkan Jokowi. Isu yang menguntungkan adalah isu yang salah satu capresnya mengalami surplus posistif," ujar Rully Akbar.

Survei LSI: 5 Program Prabowo-Sandi Masih Jarang Diketahui Masyarakat

Peneliti LSI Denny JA Sebut TKN Jokowi-Maruf Belum Masif Kampanyekan Program Pemerintah

"Namun, tendensi positif dan negatif di sini dalam arti lebih ke tone (nada) pemberitaan dari setiap isu jika dikaitkan dengan capres. Jadi bukan dalam efek elektoral," lanjutnya.

Adapun dalam proses surveinya, LSI Denny JA menggunakan metode multistage random sampling, dengan total 1.200 responden, yang dilakukan pada 10 hingga 19 November 2018.

LSI Denny JA memakai teknik wawancara tatap muka responden dan menggunakan kuisoner, dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen. Dilengkapi FGD, analisis media, dan indepth interview.
 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved