Komunitas Musik Sound of Suropati, Bersatu dari Hobi hingga Tolak Tawaran Orang-orang Politik

Bagi para pengunjung Taman Suropati, tampaknya tak asing jika mendengar kelompok musik ini yang kerap bernyanyi setiap hari

Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta.com/Erlina Fury Santika
Penampilan komunitas musik Sound of Suropati, Sabtu (15/12/2018). Komunitas ini cukup terkenal dan kerap tampil tiap Sabtu malam untuk menghibur para pengunjung Taman Suropati. 

"Kalau untuk di sini aja enggak, kadang kita bikin kegiatan di luar juga kok," imbuhnya.

Bikin Nangis, Gempita Nyanyikan Lagu Ini Untuk Gisella Anastasia

Komunitas Sijum Tangsel Sediakan Ribuan Nasi Megono Hingga Kebab Buat Peserta Reuni Akbar 212

Tekan Dana Perayaan Satu Dekade Tangsel, Dinas Pariwisata Kolaborasi dengan Komunitas

Allend mengaku komunitas ini bisa diisi oleh lebih dari 30 orang. Rata-rata personel berusia 25-30 tahun.

Ia menambahkan, komunitas ini begitu cair sehingga tak ada ikatan secara struktural yang mengikat mereka.

"Secara struktural enggak ada. Cair aja. Karena lebih enak begitu, menurut saya. Dan saya juga bukan orang yang suka berorganisasi sebenarnya. Kalau kayak gini kita enggak terikat sama siapapun," terangnya.

Allend menjelaskan, rata-rata orang yang bergabung pun memiliki pekerjaan di luar komunitas tersebut.

"Ini cuma kayak nyalurin hobi kita aja sih. Masing-masing kita punya kerjaan di luar. Ya teman-teman ada yang guru musik, ada yang kerjanya jauh dari ranah musik," ucapnya.

"Acara ini enggak buat kita aja. Siapa aja sih sebenarnya (bisa gabung). Acara ini kita buat, buat pengunjung Suropati. Ada juga pengunjung mendadak gabung ke kita," imbuh Allend.

Allend pun menerangkan awal mula acara ngamen itu dibuat. Ternyata, sekumpulan 'pengamen' itu berasal dari satu komunitas musik bernama Musik Kota Seni.

Komunitas itu sudah jauh berdiri sejak 10 tahun silam. Beberapa kali, komunitas tersebut memang sudah mengajar alat musik di Taman Suropati.

"Nah anak-anak Musik Kota Seni ini bikin jamming session, cuma ini sudah beregenerasi. Jadilah Sound of Suropati. Mereka itu guru-guru ini (Sound of Suropati). Mereka rata-rata memang guru seni," terang Allend.

Allend membeberkan, orang-orang komunitas jammingnya dengan Musik Kota Seni tak jauh berbeda. Namun secara struktural memang berbeda.

"Kalau jamming ini dibilang berdiri sendiri enggak, masih dengan orang-orang yang sama (dengan Musik Kota Seni). Secara struktural kita beda dengan Musik Kota Seni, ada juga orang-orangnya yang beda. Kalau mau lihat komunitas itu biasanya Minggu sore," ungkapnya.

Follow:

Goal besar

Lantunan musik yang indah, basis massa yang cukup kuat bukan tak mungkin untuk Sound of Suropati untuk menempuh jalur yang lebih serius, misalnya ikut kompetisi atau jadi artis musik indie.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved