Komunitas Musik Sound of Suropati, Bersatu dari Hobi hingga Tolak Tawaran Orang-orang Politik

Bagi para pengunjung Taman Suropati, tampaknya tak asing jika mendengar kelompok musik ini yang kerap bernyanyi setiap hari

Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta.com/Erlina Fury Santika
Penampilan komunitas musik Sound of Suropati, Sabtu (15/12/2018). Komunitas ini cukup terkenal dan kerap tampil tiap Sabtu malam untuk menghibur para pengunjung Taman Suropati. 

Namun saat ditanya soal goal besarnya, Allend mengaku grupnya itu tak punya keinginan yang berlebihan.

Kendati begitu, ia pribadi memang menginginkan nama komunitasnya semakin besar, namun terhalang oleh beberapa hal.

"Kita enggak muluk-muluk. Setidaknya teman-teman yang gabung ke sini punya wadah lebih lah. Karena dari sini juga mereka bisa dapat job, dapat murid baru," terang pria berusia 31 tahun itu.

"Ya dibilang enggak pengen besar, ya pengen besar sih (namanya). Cuma ini kan tempat umum, kita enggak bisa berharap apa-apa. Kalau ditanya mau diseriusin apa enggak, sebenarnya mau. Cuma keterbatasan waktu teman-teman," imbuh Allend.

Allend mengaku sejauh ini memang belum ada label yang secara langsung mengajaknya bekerja sama.

"Sejauh ini label belum sih. Kalau yang ngajakin, mungkin ada ke beberapa teman, enggak ke saya. Karena kan saya di belakang layar. Tawarannya datang kepada yang nyanyi atau main gitar," ungkap Allend.

Selama ini, Allend mengaku tak menutup akses jika komunitasnya diajak manggung di suatu tempat atau berkolaborasi dengan komunitas lain.

Allend Waroka (31) satu pengurus komunitas musik Sound of Suropati yang bekerja sebagai 'sound man' komunitas tersebut, Sabtu (15/12/2018) malam.
Allend Waroka (rambut panjang) satu pengurus komunitas musik Sound of Suropati yang bekerja sebagai 'sound man' komunitas tersebut, Sabtu (15/12/2018) malam. (TribunJakarta.com/Erlina Fury Santika)

"Pernah beberapa kali nyanyi di kafe, coffee shop, kadang-kadang kita join sama komunitas lain buat bikin acara di sini," terangnya.

Selain jamming, komunitas tersebut juga membuka kelas musik setiap hari Minggu jam 15.00 WIB.

Namun karena tempat Taman Suropati yang terbuka, cuaca menjadi faktor utama berlangsungnya kelas itu.

"Lumayan yang datang. Cuma karena kita enggak ada ruangan, jadi kalau hujan ya kita enggak latihan. Paling di situ kendalanya. Makanya kalau mendung itu suka sepi yang datang. Kalau lagi cerah-cerahnya, atau murid lagi enggak sibuk, kadang sibuk sekolah, ujian atau kuliah, itu ramai," papar Allend.

"Peserta kelas musik dari SD, SMP, SMA, Kuliah. Kelas ini berbayar tapi di luar (komunitas) kita. Maksudnya ke personal masing-masing," imbuhnya.

Sesi jamming

Pengunjung bisa menyaksikan aksi komunitas tersebut setiap hari Sabtu malam jam 21.00 hingga 00.00 WIB.

"Kalau mulai tepat waktu, jam 21.30 WIB sudah ramai," ujarnya membocorkan acara tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved