Tsunami di Anyer

Tegaskan Tak Ada Peringatan Dini Tsunami Susulan di Teluk Labuhan Pandeglang, Ini Penjelasan BNPB

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho tegaskan tak ada peringatan dini tsunami di Teluk Labuhan Pandeglang, Banten.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Istimewa
Kondisi pasca tsunami di Kawasan Karang Bolong Tawing Desa Karang Suraga, Banten 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tsunami yang terjadi di wilayah Selat Sunda merupakan fenomena langka, karena tidak ada gempa bumi yang memicunya.

"Fenomena tsunami di Selat Sunda termasuk langka. Letusan Gunung Anak Krakatau juga tidak besar. Tremor menerus namun tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigaikan. Tidak ada gempa yang memicu tsunami saat itu. Itulah sulitnya menentukan penyebab tsunami di awal kejadian," ujar Sutopo, Minggu (23/12/2018).

Sutopo menjelaskan, tsunami yang menerjang wilayah Pantai Anyer dan Lampung semalam kemungkinan terjadi akibat longsor bawah laut, karena pengaruh dari erupsi Gunung Anak Krakatau.

PLN Kirimkan 36 Ambulan untuk bantu korban proses evakuasi di lokasi bencana.
PLN Kirimkan 36 Ambulan untuk bantu korban proses evakuasi di lokasi bencana. (ist/PLN)

Ia menjelaskan, Badan Geologi mendeteksi pada pukul Sabtu (22/12/2018) pukul 21.03 WIB Gunung Anak Krakatau erupsi kembali, dan menyebabkan peralatan seismograf setempat rusak.

Namun, seismik Stasiun Sertung merekam adanya getaran tremor terus menerus (tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigaikan). Kemungkinan material sedimen di sekitar Anak Gunung Krakatau di bawah laut longsor, sehingga memicu tsunami.

 Meninggal Karena Tsunami di Tanjung Lesung, Begini Kedekatan Bassist Seventeen dengan Sang Anak

 Foto dan Video Kondisi Terkini Karang Bolong Banten Pascatsunami, Bangunan Hingga Mobil Rusak

"Dampak tsunami menerjang pantai di sekitar Selat Sunda. Dampak tsunami menyebabkan korban jiwa dan kerusakan," ujar Sutopo.

Hingga 23 Desember 2018 pukul 07.00 WIB, data sementara dari BNPB mencatata jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda sebanyak 40 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang.

Sutopo menuturkan, di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat. Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita.

"Di Lampung Selatan, 7 orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat. Sedangkan di Serang tercatat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka dan 2 orang hilang," ujar Sutopo.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved