10 Mitos dan Fakta Seputar Perkawinan, dari Keuntungan hingga Perceraian
Simak kenyataan akan mitos mengenai perkawinan berikut ini seperti pernah dimuat di Tabloid NOVA dengan judul 10 Mitos Perkawinan.
Kita tidak dapat mengharapkan perkawinan seumur hidup seperti yang terjadi pada beberapa generasi sebelum ini.
Kenyataannya:
Kecuali kita tidak membandingkannya pada apa yang terjadi seratus tahun yang lalu, tidak ada dasarnya untuk mempercayai mitos tersebut.
Manakala orang dewasa masa kini dapat hidup lebih lama daripada kakek/neneknya, mereka juga menikah terlambat.
Kehidupan berkisar antara perceraian-hidup bersama, oleh karena itu kehidupan perkawinan tidak terlalu banyak berubah dalam 50 tahun belakangan ini.
Selain itu,banyak pasangan yang "pergi", jauh hari sebelum hari ulang tahun pernikahan mereka yang ke-10.
Separuh dari seluruh jumlah perceraian terjadi di usia ke-7 perkawinan.
Mitos 7.
Risiko mendapat kekerasan di dalam rumah tangga lebih tinggi pada wanita menikah dibandingkan dengan wanita tidak menikah.
Kenyataannya:
Bertentangan dengan anggapan sebagian pria bahwa "menikah berarti pria bebas untuk melakukan apa saja terhadap istrinya, termasuk memukul", penelitian menunjukkan, dengan tidak menikah - dan terutama tinggal satu rumah dengan pria tanpa menikah - merupakan risiko tinggi bagi wanita untuk mengalami tindak kekerasan di dalam rumah tangga dibandingkan dengan wanita yang menikah.
Tambahan lagi, para wanita tidak akan menikahi pria yang kasar dan kalaupun kekasaran terjadi sesudah pernikahan, para wanita akan meminta cerai.
Para pria menikah cenderung tidak melakukan kekerasan karena istri yang sehat dan bahagia merupakan investasi bagi mereka dan terlebih lagi karena alasan keluarga besar dan masyarakat.
Kekuatan sosial merupakan rem bagi para pria untuk melakukan kekerasan.
Mitos 8.