Kementerian LHK Cek Lahan Kosong yang Sebabkan Tiga Bocah Luka Bakar di Kabupaten Bekasi
Kedatangan Kementerian LHK untuk mengambil sampel tanah yang diduga mengandung limbah berbahaya.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, TARUMAJAYA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terjun langsung mengecek lokasi lahan tempat tiga bocah diduga terpapar limbah berbahaya di Kampung Kramat Blencong, Desa Segara Makmur, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Selasa (15/1/2019).
Kedatangan Kementerian LHK untuk mengambil sampel tanah yang diduga mengandung limbah berbahaya.
Adapun yang datang ke lokasi merupakan utusan dari Deputi Dirjen Penindakan Hukum.
Kepala Bidang Penataan dan Penegakan Hukum Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Arnoko mengatakan, sampel itu nantinya akan diuji laboratorium untuk memastikan kandungan pada tanah yang diduga mengandung limbah berbahaya.
"Kami bersama-sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam hal ini Deputi Dirjen Penindakan Hukum untuk mengecek dan mengidentifikasi lahan yang diduga tercemar limbah," kata Arnoko saat dikonfirmasi, Selasa, (15/1/2019).
• Polda Metro Jaya Terjunkan Tim Gegana Selidiki Lahan Kosong Tempat 3 Bocah Mengalami Luka Bakar
Pihaknya sejak kemarin juga telah melakukan pengambilan sampel bersama Polsek Tarumajaya. Butuh waktu sekitar 14 hari untuk melakukan uji laboratorium.
"Kami belum bisa simpulkan, semua data yang kita kumpulkan nanti kita uji laboratorium termasuk hasil visum luka bakar tiga bocah yang jadi korban setelah main di lahan itu," katanya.
Adapaun sebelumnya, tiga bocah dikabarkan mengalami luka bakar usia bermain di lahan kosong di Kramat Blancong RT 01 RW 20, Desa Segara Makmur, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, kejadian terjadi pada Kamis, (10/1/2018).
Kapolsek Tarumajaya AKP Agus Rohmat mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan perihal peristiwa tersebut. Dugaan awal, lahan kosong itu diduga diurug menggunakan limbah berbahaya.
"Dugaan limbah liar itu dibuang pada tengah malam. Untuk lengkapnya kami masih menunggu hasil visum dari luka bakar yang dialami korban dan kandungan yang terdapat pada tanah itu," kata Agus.