Abu Bakar Baasyir Bebas
Komentari Alasan Jokowi Bebaskan Abu Bakar Baasyir, Rocky Gerung: Kemanusiaan yang Adil dan Bermotif
Akademisi Rocky Gerung mengkritisi soal keputusan Presiden Jokowi membebaskan Abu Bakar Baasyir.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Akademisi Rocky Gerung mengkritisi soal keputusan Presiden Jokowi membebaskan Abu Bakar Baasyir.
Tak hanya itu Rocky Gerung juga terlihat ragu dengan alasan kemanusiaan yang melatar belakangi pembebasan itu.
Diwartakan sebelumnya menurut Jokowi, Abu Bakar Baasyir yang belum menjalani seluruh masa hukumannya dibebaskan karena alasan kemanusiaan.
"Ya yang pertama memang alasan kemanusiaan, artinya Beliau kan sudah sepuh (tua). Ya pertimbangannya pertimbangan kemanusiaan.
Karena sudah sepuh. Termasuk ya tadi kondisi kesehatan," kata Jokowi dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, pada Sabtu (19/1/2019).
Keputusan Jokowi membebaskan Abu Bakar Baasyir rupanya mengundang pro dan kontra.
Termasuk dari sosok kontroversial Rocky Gerung.
Hal tersebut dapat terlihat dari kicauan Rocky Gerung di Twitter miliknya, @RockyGerung, Senin (21/1/2019).
Mulanya, ia menuliskan soal kesederhanaan yang sengaja dipamerkan ke publik.
• Rocky Gerung Bahas Pelanggaran HAM Jelang Debat Capres, Karni Ilyas Justru Dibuat Heran Boni Hargens
• Jokowi Perkirakan Jakarta-Solo Bisa Ditempuh 6 Jam, Rocky Gerung Singgung Soal Telur Asin di Brebes
TONTON JUGA
Namun, ia tidak menjelaskan pada siapa tweet tersebut ia tuliskan.
"Hormati kesederhanaannya. Kecuali ia sengaja pamerkan ke publik," tulis Rocky Gerung.
Tulisan itu mendapatkan balasan dari netizen dengan akun @inong911.
• Rocky Gerung Kritik Acara ILC, Karni Ilyas Lantas Terkejut, Fahri Hamzah Sampai Bereaksi Ini
• Gelar Profesor Rocky Gerung Dipertanyakan Ali Ngabalin, Karni Ilyas Berikan Klarifikasi
Netizen itu bertanya pendapat Rocky soal pembebasan Ba'asyir.
"Bang Rocky setuju gak dgn pembebasan Baasyir," tanya akun tersebut.
Rocky Gerung menjawab dengan mengatakan ada sifat kemanusiaan dalam pembebasan tersebut.
"Kemanusiaan yang adil dan bermotif," jawab Rocky Gerung.

Diketahui, Ustaz Abu Bakar Ba'asyir akan segera bebas dari Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.
Kebebasan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir ini menyusul disetujuinya surat pembebasan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dikutip dari Kompas.com, putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim Ba'asyir membenarkan kabar ayahnya akan dibebaskan.
Abdul Rochim Ba'asyir menuturkan pembebasan itu dengan alasan kemanusiaan dan kondisi kesehatan.
"Kami (keluarga) bersyukur dengan keputusan Presiden Jokowi melalui Bang Yusril (Yusril Izha Mahendra) yang kemarin mengusahakan untuk pembebasan beliau (Abu Bakar Ba'asyir)," kata Abdul Rochim Ba'asyir, Jumat (18/1/2019).
• Polemik Pembebasan Abu Bakar Baasyir: Fadli Zon Ungkit Soal Habib Rizieq, TKN Jokowi Beri Penjelasan
• Abu Bakar Baasyir Dibebaskan Jokowi, Jerinx SID Kecewa: Sekalian Bebasin Habib Bahar bin Smith
Dikatakannya, keluarga saat ini tengah mengurus dokumen pembebasan dan barang-barang milik Abu Bakar Ba'asyir di lapas.
Menurutnya, kondisi ayahnya Abu Bakar Ba'asyir sudah tua dan tidak pantas tinggal di penjara.
Setelah bebas, Abdul Rochim mengatakan, keluarga akan fokus merawat Abu Bakar Ba'asyir di rumah.
"Kondisi beliau yang sudah tua tidak pantas tinggal di penjara. Usia beliau sudah 81 tahun. Setelah bebas nanti keluarga akan fokus merawatnya beliau di rumah," ungkapnya.
• Abu Bakar Baayir Enggan Tandatangani Janji Setia Kepada Pancasila, Sekjen PDIP: Tidak Bisa Ditawar
• Pengacara Sebut Abu Bakar Baasyir Masih Bereskan Buku-bukunya
Saat disinggung kabar pembebasan Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim mengatakan pihak keluarga sudah menerima sejak Desember 2018 lalu.
Namun karena beberapa hal, kata Abdul Rochim, surat pembebasan ayahnya baru disetujui Presiden Jokowi pada Januari 2019.
"Sudah Desember 2018 keluarga mendapat informasi pembebasan beliau. Tetapi baru disetujui sekarang," terangnya.
Kerap 'Serang' Jokowi dan Tak Pernah Kritik Prabowo-SBY, Rocky Gerung Beberkan Alasannya
Pengamat politik Rocky Gerung mengaku mendapat protes dari teman baiknya.
Hal itu lantaran sikapnya yang selalu memojokkan Presiden jokowi.
Hal itu diungkapkan Rocky Gerung saat berbicara di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi beberapa hari yang lalu.
"Saya dapat pesan dari teman baik saya, kenapa menghujat terus pak Jokowi? kenapa tak menghujat SBY?," demikian pertanyaan teman yang ditirukan Rocky.
"Bayangin sinopsis di kepalanya itu supaya saya netral saya menghujat pak Jokowi dan menghujat pak SBY."
"Ngapain menghujat SBY, dia itu mantan, menghujat mantan itu dosa," lanjut Rocky yang mengundang tawa peserta diskusi.
Menurut mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) ini dirinya memang selalu sinis pada orang.
"Saya memang selalu sinis pada orang apalagi pada kekuasaan," katanya.
Rocky mencontohkan dirinya bahkan pernah sinis dengan Sandiaga Uno.
Rocky mengaku awalnya sinis dengan gerakan Sandiaga Uno bertemu emak-emak di pelosok desa.
Menurut wangi tubuh Sandiaga Uno tak akan sama dengan wangi emak-emak.
Namun menurut Rocky, Sandi berhasil membuktikan jika wangi dia itu sama dengan wangi emak-emak yakni wangi keadilan.
Pada kesempatan yang sama Rocky juga mengaku mendapat kritik karena sering bicara di markas Prabowo-Sandi.
Rocky pun ternyata punya alasannya.
Menurutnya ia tak pernah diminta berbicara di markas pasangan Jokowi-maruf.
"Jadi pertanyaanya adalah kenapa saya tak pernah diundang ke situ (markas Jokowi)? Jawabannya adalah otak ketemu otak," katanya.
Berikut video lengkapnya:
Alasan tak kritik Prabowo
Rocky Gerung akhirnya angkat bicara alasannya selalu mengeritik Jokowi dan tidak pernah mengeritik Prabowo Subianto.
Jokowi dan Prabowo Subianto adalah kontestan Pilpres 2019.
Rocky Gerung menyebut dirinya tak punya alasan 'menyerang' Prabowo Subianto dan lebih sering menyindir kebijakan Jokowi.
Ada alasan kenapa pengamat politik Rocky Gerung enggan mengkritik calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Menurut dia, Prabowo Subianto tak memiliki prestasi sehingga tak ada alasan untuk dikritik.
Rocky Gerung pun lebih memilih untuk mengkritik capres nomor urut 01 Joko Widodo.
Rocky Gerung mendapat kesempatan berbicara di Indonesia Lawters Club (ILC) yang mengangkat tema pasca Reuni 212.
Ia sempat menyayangkan sejumlah media massa terkesan enggan memberitakan Reuni 212.
Padahal, menurut Rocky Gerung Reuni 212 menjadi satu momen.
"Kita diingatkan bahwa Reuni 212 itu sesuatu yang memang sebut saja momennya memang 2016, tapi kemudian dia menjadi monumen dipindah dari momen menjadi monumen," kata Rocky Gerung di ILC pasca Reuni 212
Bahkan Rocky Gerung juga menyebut Reuni 212 jadi satu momentum reuni akal sehat.
"Itu soalnya, karena itu saya sebut bahwa 212 itu lepas dari segala macam interpretasi, itu adalah satu reuni akal sehat. Kalau bukan karena akal sehat, itu ada orang iseng ngasih komando, selesai itu istana di depan, berantakan itu Jakarta."
"Jadi ada kepemimpinan intelektual, ketertiban orang percaya bahwa ide bisa menghasilkan perubahan, ide itu diperlihatkan oleh jumlah, ide yang menjadi jumlah dia berubah dari kuantitas menjadi kualitas," ujar Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung dengan kualitas Reuni 212 sepatutnya sudah tak ada lagi perdebatan mengenai jumlah massa yang datang.
Karena masyarakat cenderung mengingat kualitas acara dibanding jumlah.
Rocky Gerung menambahkan, apabila Reuni 212 tak perlu, begitu juga dengan perayaan kemerdekaan 17 Agustus.
"Lucunya orang berhitung tentang jumlah, orang ribut kan. Jadi ngapain bicara jumlah kalau dia sudah menjadi kualitas, tentang protes ketidakadilan, soal agama di situ dengan sendirinya, kalau satu kali reuni ya sudah, kalau begitu jangan rayakan 17 Agustus, kan Belanda udah pergi kan. Coba otaknya dibikin agak waras," kata Rocky Gerung.
Pengamat politik Boni Hargens menginterupsi pernyataan Rocky Gerung.
Boni tak sependapat bila Rocky Gerung menyamakan Reuni 212 dengan fenomena Martin Luther King.
"Siapa yang ditindas di sana, siapa yang menindas umat Islam?" tanya Boni Hargens.
Belum selesai bicara, pernyataan Boni dipotong oleh Karni Ilyas.
"Boni jadi saya ingatkan yah, ketika anda ngomong cicak pun tidak interupsi, setiap orang ngomong anda interupsi," kata Karni Ilyas.
Rocky Gerung kemudian kembali melanjutkan argumennya.
Rocky Gerung lantas bicara soal tudingan Reuni 212 yang dipolitisir.
"Politisi itu Presiden Jokowi bagi-bagi sertifikat, kan bisa oleh dirjen," kata Rocky Gerung.
Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago kembali menginterupsi pernyataan Rocky Gerung.
"Rocky Gerung ini ngomong Alquran fiksi aja ga ada yang protes, mana mungkin kitab suci agama Islam adalah fiksi bisa dipercaya. Jangan dipercaya omongannya," kata Irma Suryani Shaniago.
"Saya dulu bilang kitab suci bukan Alquran, ini kedunguan kedua nih," timpal Rocky Gerung
Rocky Gerung mengatakan mestinya masyarakat tak perlu cemas terhadap politik.
Belum selesai bicara, Boni Hargens sudah menginterupsi lagi.
Boni Hargens tak sependapat dengan pernyataan Rocky Gerung yang mengatakan bahwa insting petahana mencuri star kampanye.
"Memang hukum mengadili insting?" kata Boni Hargens.
Pernyataan Boni Hargens ditanggapi oleh Karni Ilyas dan Dedi Gumelar atau Miing.
"Masa ada pengamat berdebat?" kata Dedi Gumelar.
"Anda terlalu jauh, kalau semua omongan orang Anda bantah itu Anda bukan pengamat," kata Karni Ilyas.
Irma Suryani Chaniago lantas menyanggah bahwa mestinya Reuni 212 sudah tak perlu lagi dibahas.
Hanya patut memberi apresiasi kepada pihak-pihak yang berhasil menjalankan, juga mengamankan Reuni 212
Rocky Gerung kemudian diminta Karni Ilyas untuk melanjutkan argumentasinya.
Ia menuturkan alasannya memposisikan diri sebagai pihak yang netral.
"Kalau saya tidak netral, karena saya tidak mengkritik Prabowo, saudara sendiri bilang Prabowo tidak punya prestasi, ngapain saya kritik orang yang tidak punya prestasi, " kata Rocky Gerung.
"Yang saya kritik itu adalah orang yang mengklaim prestasi orang. Tuh, Pak Jokowi banyak klaim prestasi orang makanya saya harus kritik, kan masuk akalnya gitu," kata Rocky Gerung di ILC pasca Reuni 212.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Terjawab Sudah, ini Alasan Rocky Gerung Terus Menerus Menghujat Jokowi dan Tak Menghujat SBY
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Rocky Gerung Ungkap Alasan Kenapa Terus 'Serang' Jokowi dan Tak Kritik Prabowo & SBY