Muin, Tukang Servis Payung Keliling di Jakarta Utara yang Pernah Jadi Bajing Loncat
Muin (67) sudah empat tahun belakangan mencari nafkah sebagai tukang servis payung keliling. Ia sempat menjadi bajing loncat.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Waktu itu kan sering truk Bogasari lewat. Saya ngambilin (tepung) terigunya dari truk yang lewat aja. Terus dijual," kata Muin di rumah kontrakannya di Jalan Kompi Jenggot, RT 01/RW 007, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara.
• Kisah Ngkong Muin Tukang Servis Payung Keliling di Jakarta Utara
• Siapkan Payung dan Jas Hujan, BMKG Prediksi Sebagian Jabodetabek Hujan Disertai Kilat dan Angin
Hal itu diakui Muin sebagai aibnya. Sekarang, Muin sudah kadung tenggelam dalam usia senjanya dan sudah terlanjur menjalankan pekerjaannya.
Menjadi tukang servis payung keliling bagi Muin adalah satu-satunya jalan supaya dia bisa bertahan hidup.
Bersama istrinya yang mencari uang tambahan lewat berjualan nasi uduk, Muin hanya bisa menjadi laki-laki yang tak menyerah akan kehidupan.
"Mau gimana lagi. Yang penting ada aja pendapatan untuk bertahan hidup," ucapnya.