Pilpres 2019

Giliran Kubu Prabowo Subianto Tuding Jokowi Gunakan Konsultan AS

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade mensinyalir konsultan politik Amerika Serikat, The Political Strategist Stanley

Editor: ade mayasanto
Istimewa
Presiden Joko Widodo pagi ini bertindak sebagai inspektur upacara untuk memperingati Hari Pahlawan Tahun 2018 di Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/11/2018). 

Tak lama, datang pria WNA mengenakan pakaian formal dan disalami Prabowo Subianto.
Kata Rachland, pria itu merupakan perwakilan Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia.

"Namanya Artem Turkin. Perwakilan Kedubes Rusia," tutur Rachland melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.

Cerita ART Pertama YouTuber Atta Halilintar: Kerja Nyaman, Kini Sudah Bisa Koleksi Perhiasan Emas

Sambil Menangis Mulan Jameela Akui Tak Sanggup Tatap Ahmad Dhani setelah Divonis Bersalah

Sesalkan
Sementara Direktorat Luar Negeri Badan Pemenangan Nasional (BPN) Irawan Ronodipuro menyesalkan pernyataan calon presiden nomor 01 Joko Widodo yang menyebut pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan konsultan asing dalam menghadapi pemilihan presiden 2019.

Ia mengatakan, pihaknya merasa difitnah dengan adanya pernyataan tersebut.

"Kami sangat menyesalkan komentar tersebut datang dari Presiden. Kita tidak ada mempergunakan jasa konsultan asing. Di sini, kita difitnah. Sementara, di sana, justru mereka lebih banyak mendatangkan tenaga kerja asing. Memangnya Indonesia kurang tenaga kerja?" ujar Irawan, dikutip dari keterangan tertulisnya.

Irawan menegaskan, pihaknya tidak pernah menggunakan konsultan asing terkait Pilpres 2019.

Ia menyebut, pernyataan Jokowi mengenai hal ini adalah kebohongan.

Irawan menyebut, isu ini memprovokasi dan mengganggu suasana demokrasi yang diharapkan terus berlangsung damai hingga Pemilu berakhir.

"Jadi, saya sebagai direktur luar negeri BPN tahu betul bahwa kami tidak ada sama sekali konsultan asing," ucap dia.

"Di BPN ini, semua kumpulan anak-anak bangsa yang memang banyak mendapatkan pendidikan di luar negeri. Saya bisa memastikan kita tidak menggunakan konsultan politik asing. Maka pernyataan Presiden itu salah," kata Irawan.

Seperti diketahui, Pemerintah Rusia lewat kedutaan besarnya di Indonesia angkat bicara usai isu propaganda hoax ala Rusia ramai dibicarakan.

Rusia menegaskan tidak ikut campur urusan pemilu di Indonesia.

"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia, yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," demikian keterangan dari Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Indonesia lewat akun Twitter resmi, Senin (4/1/2019).

Kisah Sedih Anjing Nala Setia Menunggu Emiliano Sala, Pesepakbola Korban Pesawat Jatuh

Viral Wanita Sakit Diturunkan Sopir Ambulans di Tengah Jalan, Keluarga Klarifikasi

Lewat Twitter, Kedubes Rusia juga berkomentar soal istilah 'propaganda Rusia'.

Rusia menegaskan 'propaganda Rusia' adalah rekayasa dan tidak berdasarkan realitas.

"Istilah 'propaganda Rusia' direkayasa pada 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," tegas Kedubes Rusia. (kompas.com/tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved