Tribun Wiki
5 Fakta Rumah Kebaya yang Nyaris Punah, Hunian Asli Orang Betawi yang 'Tak Punya' Kamar Mandi
Pemberian nama Rumah Kebaya dikarenakan bentuk atapnya yang menyerupai pelana yang dilipat. Apabila dilihat dari samping, mirip lipatan kebaya.
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Ilusi Insiroh
Salah satu perbedaannya terlihat dari atap rumah. Rumah Joglo atapnya tidak menyerupai pelana layaknya lipatan, tetapi menyerupai perahu terbalik.
2. Pembagian ruang
Uniknya, orangtua zaman dahulu memang sangat detail mengatur pembagian ruang. Laman Dekoruma.com menjelaskan, rumah Betawi terdapat ruang publik, ruang privat dan area servis.
Di rumah Betawi, ruang publik berada di teras depan. Bagian ini biasa disebut dengan amben. Sementara ruang pribadi berada di tengah.
Pada area ini, biasanya terdapat kamar atau biasa disebut pangkeng. Sedangkan area servis pada rumah Betawi adalah bagian dapur atau yang biasa disebut srondoyan.
3. Tidak terdapat kamar mandi
Wah, bisa kebayang dong kalau rumah tak punya kamar mandi? Bagaimana melakukan aktivitas bersih-bersih badan ya?
Memang Rumah Kebaya tak punya kamar mandi dalam rumahnya.
Ternyata kamar mandinya itu terpisah dan terdapat di belakang rumah.
Bukan tanpa alasan, pemisahan kamar mandi dikarenakan prinsip hidup suku Betawi yang berasumsi segala kotoran harus disingkirkan dari bangunan utama.
Jadi, penghuni rumah bisa tinggal di dalam rumah yang bersih baik lahir maupun batin.
4. Teras luas berpagar rendah
Ingatkah satu adegan Babeh Sabeni yang tidur di pendopo rumah seusai menarik opletnya lantaran kelelahan?
Jika diperhatikan, rumah Doel memang punya semacam pendopo yang cukup digunakan orang untuk tidur. Di sebelahnya, ada kursi serta meja untuk menerima tamu.

Secara filosofis, bagian teras yang luas di rumah Betawi menunjukkan bahwa masyarakat Betawi sangat terbuka pada tamu atau pada orang-orang baru.