Pilpres 2019

Prabowo Sebut Anggaran Bocor Rp 500 Triliun, Jokowi: Laporkan ke KPK Tapi Jangan Asal

Presiden Jokowi menantang Prabowo Subianto melaporkan tuduhannya terkait kebocoran anggaran negara sampai Rp 500 triliun ke KPK.

Editor: Y Gustaman
KOMPAS.com/Ihsanuddin
Atlet bulu tangkis Lilyana Natsir bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/1/2019). Lilyana yang baru saja memutuskan untuk pensiun pamitan ke Jokowi. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA -Presiden Jokowi menantang Prabowo Subianto melaporkan tuduhannya terkait kebocoran anggaran negara sampai Rp 500 triliun ke KPK

Calon presiden urut 01 itu meminta capres 02 jika benar melaporkan, harus pula menyertai data dan fakta.

"Duitnya gede banget Rp 500 triliun. Laporin ke KPK dengan bawa bukti-bukti dan bawa fakta. Jangan asal," tegas Presiden Jokowi selesai menghadiri Perayaan Imlek Nasional 2019 di JI-EXPO, Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Presiden Jokowi juga menyinggung pernyataan Prabowo saat 2014 silam.

Ketika itu, disebut kebocoran anggaran sebesar Rp 7.200 triliun.

Hotman Paris Singgung Pimpinan Parpol di Prostitusi Kelas Atas: Main di Hongkong Pakai Private Jet

Gede Widiade Mundur dari Persija Jakarta: Capai Target Hingga Temuan Dokumen Keuangan yang Dirusak

Budiman Sudjatmiko Sebut Pria Berlumpur Dadanya Sengaja Dipoles, Ini Balasan Kubu Prabowo-Sandi

Sandiaga Uno Dikejar Fans Perempuan Lalu Histeris, Budiman Sudjatmiko: Saya Enggak Sefakir Itu

Tak Terhitung Berapa Kali Pacaran, Hotman Paris Puji Meriam Bellina: The Greatest Love of My Life

Cerita Hotman Paris Menangisi Dua Perempuan Berharga: Diikuti Penyesalan dan Kebanggaan

Saat ini, kebocoran anggaran disebut sebesar 25 persen alias Rp 500 triliun.

Menurut Presiden Jokowi, bila memang terdapat kebocoran yang disebut mencapai 25 persen dari total APBN tahun lalu atau sekitar Rp 500 triliun, segera lapor ke KPK.

"Duit gede banget itu," ungkap Jokowi.

Sebelumnya, Prabowo mengatakan pembangunan Indonesia seharusnya dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Tapi kenyataannya anggaran yang disusun pemerintah setiap tahunnya justru bocor dikorupsi.

Berdasarkan data versinya, Prabowo menyebut kebocoran anggaran akibat mark up sekitar Rp 500 triliun per tahun.

"Dari Rp 2.000 triliun (anggaran pemerintah), hampir Rp500 triliun yang bocor. Uang ini hilang," ujar Prabowo Subianto di  Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Jokowi pilih menyerang

Ketua Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Barat Dedi Mulyadi mengomentari fenomena Jokowiyang belakangan terlihat agresif menyerang  Prabowo-Sandiaga.

Dedi mengatakan, Jokowi sebagai capres petahana dinilai sudah terlalu sering bertahan.

“Kalau kata orang Betawi, elu jual gua beli. Memang sudah saatnya Pak Jokowi menyerang,” kata Dedi di Purwakarta, Rabu (6/2/2019).

Dedi menjelaskan, tuduhan-tuduhan yang dilancarkan kubu pendukung capres-cawapres urut 02 kepada Jokowi dinilainya sudah berlebihan.

“Kalau terus bertahan dalam serangan membabibuta maka akan membangun perspektif pemikiran publik. Kalau berita bohong terus-terusan disebarkan, data bohong terus-terusan disebarkan, maka publik akan mengansumsikan apa yang diterima adalah benar,” ujarnya.

Menurut Dedi, serangan-serangan Jokowi diharapkan bisa memberikan energi baru bagi para pendukung terutama di tim kampanye daerah.

Ia mengibaratkan olahraga tinju selain menyerang harus juga bisa bertahan. Tapi lama bertahan justru bikik penonton harap-harap cemas. 

Orang di sekitar sudah meminta Jokowi bangkit untuk menunjukkan dirinya sebagai capres berani.

"Jadi itu adalah bagian dari keinginan orang-orang di sekitar Pak Jokowi yang berharap Pak Jokowi bukan hanya bisa bertahan tapi juga bisa menyerang,” ucap dia.

Pria sejati pantang mundur

Jokowi mengungkapkan pendapatnya seperti apa pria sejati itu.

"Lelaki sejati itu yang berani mengambil risiko," ujar Jokowi selesai menghadiri deklarasi dukungan alumni Pangudi Luhur di Energy Building, SCBD, Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Jokowi mengulangi kembali pernyataannya, "lelaki sejati, berani mengambil risiko. Jangan yang lain."

Pernyataan Jokowi menjawab pertanyaan wartawan karena salah satu poin alasan dukungan alumni PL adalah karena Jokowi dianggap sebagai lelaki sejati.

Berikut bunyi kutipan dukungan alumni PL:

"Jokowi lelaki sejati. Lelaki sejati tidak cengeng. Begitu banyak hoaks, fitnah dan upaya menjatuhkan pribadinya. Tapi Jokowi tetap tegas berdiri untuk memberikan bangsa dan negara ini sebuah solusi."

Jokowi hadir berpidato dalam acara yang dihadiri oleh sekitar 800 orang alumnus Pangudi Luhur itu.

Hadir dalam acara deklarasi, Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir, politikus PDI Perjuangan Pramono Anung dan politikus PPP Lukman Hakim Saefuddin. (Tribunnews.com/Tribun Jabar) 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved