Ade Setiawan Si Pemilik 5 Ular di Permukiman Padat Penduduk di Pademangan

Kliwon, Djarot, Nengsih, Lisa, dan Ava adalah nama dari lima ular sanca yang dipelihara Ade sejak 2016 silam.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino
Ular peliharaan Ade Setiawan (46) saat dikeluarkan di depan rumahnya. 

Ade sudah tinggal di kawasan Pademangan semenjak ia lahir. Dari dulu, kawasan itu memang terkenal sebagai habitat ular liar karena keberadaan rawa-rawa.

Tinggalkan Pekerjaan Bergaji Besar Bantu Orang Kelaparan, Sederet Kisah Sukses Pemilik Kedai Mamak

Tayang Kamis 14 Februari 2019, Berikut Sinopsis Film Drama Peraih Oscar, La La Land

Kapasitas TPA Burangkeng Overload Sejak 2014

Napak tilas hobi ekstrim Ade memelihara ular berawal ketika dirinya diminta bantuan menangkap ular liar dari rumah tetangganya.

Ular liar yang awalnya berukuran panjang 80 sentimeter itu pun Ade pelihara sampai besar. Kini, ular itu panjangnya sudah mencapai 4 meter dan merupakan ular paling jinak yang dipelihara Ade.

Ular yang dimaksud, sebut Ade, adalah si Kliwon.

"Waktu itu ini nih, bener-bener pelihara ular serius ini nih si Kliwon. Waktu itu tetangga kedatangan ular, saya ditawarin mau nggak tuh. Saya ambil aja karena dasarnya seneng, saya ambil saya rawat nih, ini yang pertama," bebernya.

Kliwon adalah ular pertama yang Ade pelihara dan satu-satunya yang tidak ia beli.

Keempat ular lainnya Ade dapatkan dengan membeli melalui kenalannya di komunitas pecinta dan penjual reptil online.

Ular kedua yang Ade keluarkan dari kandangnya adalah si Djarot, sanca batik dengan corak yang mirip loreng di tubuh macan.

Sanca dengan corak seperti ini populer dengan sebutan sanca tiger. Djarot menurut Ade adalah ular peliharaannya yang paling agresif.

Ular peliharaan Ade Setiawan (46) saat dikeluarkan di depan rumahnya.
Ular peliharaan Ade Setiawan (46) saat dikeluarkan di depan rumahnya. (TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino)

"Ini dulu dapat malah lebih kecil lagi. Pas awal beli sekitar 70 sentimeter. Dulu sempet dipaksa makan karena sempet mogok makan waktu kecil," kata Ade.

Setelah Kliwon dan Djarot, Ade lantas mengeluarkan Lisa, seekor sanca albino dengan corak kuning-putih di tubuhnya.

Ular ini adalah ular paling mahal yang Ade beli. Saat pertama membelinya, Lisa dijual seharga Rp 2,5 juta.

Ade mengaku hobi memelihara ular sama sekali tidak murah. "Hobi ini termasuk mahal," tegasnya.

Jika dirata-rata, uang yang harus Ade keluarkan selama sebulan untuk mengurus lima ular tersebut bisa mencapai Rp 600 ribu. Itu pun bisa lebih.

Uang ratusan ribu per bulan Ade keluarkan dari kantongnya terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan kelima ularnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved