Pilpres 2019

Prabowo Sebut Harga Beras dan Daging Salah Satu Tertinggi di Dunia, Jokowi: Kita Termasuk Termurah

Pernyataan Calon presiden (capres) 02, Prabowo Subianto soal harga beras dan daging ditanggapi capres petahana Joko Widodo (Jokowi).

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Kurniawati Hasjanah
Kompas.com/Garry Lotulung/TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon presiden (capres) 01 Jokow Widodo (Jokowi) - Capres 02 Prabowo Subianto. 

TRIBUNJAKATA.COM - Pernyataan Calon presiden (capres) 02, Prabowo Subianto kembali ditanggapi capres petahana Joko Widodo (Jokowi).

Baru-baru ini Prabowo Subianto menyebut bahwa harga beras dan daging di Indonesia menjadi satu di antara yang tertinggi di dunia.

Hal itu disampaikan Prabowo Subianto saat bersafari politik di Blora, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019).

"Beras di Indonesia jadi salah satu tertinggi di dunia. Demikian daging juga tertinggi di dunia. Daging ayam tertinggi di dunia. Salah satu yang tertinggi di dunia.
Prabowo Subianto pun berjanji akan memperbaiki kondisi tersebut," kata Prabowo saat kampanye di Blora, Jawa Tengah, Kamis (14/2/19), seperti dikutip dari laman Kompas.com.

Ia berjanji perbaiki kondisi tersebut bila terpilih sebagai presiden pada Pilpres 2019 mendatang.

"Perjuangan kami adalah untuk kita perbaiki keadaan ini dengan segera," terangnya.

Lebih lanjut Prabowo Subianto mengatakan, tingginya harga itu diperparah dengan kondisi ekonomi mayoritas rakyat Indonesia yang dalam keadaan sulit.

"Kalau tiap tahun kekayaannya mengalir keluar terus, ya ujungnya ambruk. Karena itu kita tidak ada uang di Indonesia. Gaji selalu kecil, pekerjaan selalu tidak ada. Lah uangnya dibawa keluar, yang ada sisa, sisa upah minimum," paparnya.

Berkoko Putih dan Berpeci, Prabowo Salat Jumat di Masjid Agung Kauman Semarang

Ketika Soimah Melotot Goda Iriana, Jan Ethes Cucu Jokowi Tunjukkan Sikap Ini

"Kalau begini terus, mustahil Indonesia bisa bangkit. Bukan saya pesimis, saya bertanggung jawab sebagai salah satu pimpin. Saya cinta negara ini, tidak mungkin saya diam melihat negara seperti ini," tambahnya.

Sementara itu, menurut Jokowi, pernyataan Prabowo tersebut patut dicek kebenarannya.

"Coba dicek di seluruh dunia. Itu harga (daging dan beras) kita ini ada pada posisi yang seperti apa," ujar Jokowi ketika ditemui di lokasi Tanwir ke-2 Muhammadiyah di Bengkulu, Jumat (15/2/2019).

Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur dijual dengan harga Rp 8.500 selama operasi pasar, hingga Maret 2019.
Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur dijual dengan harga Rp 8.500 selama operasi pasar, hingga Maret 2019. (TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar)

Berdasarkan laporan yang diterima Jokowi, harga daging dan beras di Indonesia justru terbilang murah dibandingkan negara lain.

"Kita ini termasuk memiliki harga yang termurah di dunia, baik yang namanya beras maupun yang namanya daging," katanya.

Jokowi Tertawa Lepas Lihat Aksi Soimah Nyanyi Lagu India, Iriana Sampai Menoleh ke Ayah Kaesang

Akui Pernah Bertemu Mak Vera di Kasino Singapura, Nikita Mirzani Bongkar Honornya Belum Dibayar

Jokowi menjelaskan, harga daging dan beras di Indonesia hanya kalah murah dengan beberapa negara di Asia.

Beberapa negara di Asia tersebut di antaranya adalah Bangladesh, Sri Lanka, Vietnam, dan Thailand.

"Tapi untuk yang lain-lain, kita masih lebih murah ya," ucap Jokowi.

Lapak penjual daging di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir Juanda, Kota Bekasi.
Lapak penjual daging di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir Juanda, Kota Bekasi. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Jokowi menambahkan, harga daging sapi olahan memang memiliki harga bervariasi, ada yang Rp 80.000 per kilogram, namun ada pula yang seharga ratusan ribu rupiah.

"Untuk daging itu kan tergantung mau pilih yang mana. Ada yang Rp 80.000. Ada yang Rp 120.000. Yang wagyu Rp 500.000 juga ada," jelasnya.

Jokowi dan Prabowo saling sindir? Ini kata Pakar Gestur

Dua calon presiden (capres) yang terkesan saling menyindir jelang Pilpres 2019 nampak menyita perhatian Pakar Gestur, Kirdi Putra.

Kirdi Putra menyebut bahwa kedua capres sebetulnya tengah menampilkan sisi bangsa Indonesia yang bisa jadi tidak diakui.

Hal itu disampaikan Kirdi Putra saat menjadi narasumber dalam acara Apa Kabar Indonesia TVOne beberapa waktu lalu.

Menurut Kirdi Putra, hal tersebut bukan sesuatu yang luar biasa dilakukan.

"Ini bukan sesuatu yang sebetulnya esxtra ordinary dilakukan bangsa ini. Kedua calon itu cuma menampilkan sisi bangsa ini yang sebetulnya mungin entah ga diakui, tapi ada," ujar Kirdi Putra.

Lantas, Kirdi Putra pun membahas tentang tanggapan capres petahana Jokowi terhadap pernyataan capres 02, Prabowo Subianto soal kebocoran anggaran.

Calonpresiden nomor urut 01 Joko Widodo menghadiri deklarasi alumni SMA di Jakarta, di Istora Senayan, Minggu (10/2/2019).
Calonpresiden nomor urut 01 Joko Widodo menghadiri deklarasi alumni SMA di Jakarta, di Istora Senayan, Minggu (10/2/2019). (KOMPAS.com/JESSI CARINA)

Seperti diketahui bahwa Prabowo Subianto sempat menyampaikan adanya dugaan telah terjadi markup sejumlah proyek yang menyebabkan terjadi kebocoran anggaran hingga mencapai Rp 500 triliun.

Prabowo Subianto menyampaikan hal itu dalam pidatonya di Acara HUT ke-20 KSPI di Sports Mall Gading, Rabu (6/2/2019) kemarin.

"Dari Rp 2.000 triliun (anggaran pemerintah), hampir Rp 500 triliun yang bocor. Uang ini hilang," ujar Prabowo seperti dilansir Tribunnews.

Derita Kanker Stadium Akhir, Sutopo Purwo Nugroho Semangati Ani Yudhoyono: Paham Gimana Sakitnya

Tersingkir dari Liga Champions Asia, Pelatih Fisik Persija Dapat Pelajaran Berharga dari Australia

Batas Akhir Pengumpulan Berkas Bagi Pendaftar Baru CPNS Palu & Donggala, Ini Penjelasan BKN

Pakar Ekspresi Ungkap Fakta Perseteruan dengan Asisten Olga Syahputra, Mak Vera Coba Tutupi Sesuatu

Belum lama ini, Jokowi menanggapi pernyataan Prabowo Subianto soal kebocoran anggaran itu.

Jokowi menanggapinya saat menghadiri acara deklarasi alumni SMA Jakarta di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (10/2/2019).

Dalam kesempatan itu, Jokowi bahkan menyebut kata bocor sampai 13 kali.

"Jangan sampai sudah tanda tangan, semua partai sudah tanda tangan, kemudian baru ngomong Rp 500 triliun bocor! Bocor! Bocor! Bocor! Bocor! Bocor! Bocor! Bocor dari mana?" ujar Jokowi berapi-api disambut tepuk tangan riuh ribuan Alumni SMA di Jakarta seperti dilansir dari TribunJogja.

FOLLOW:

Menurut Kirdi Putra, pengucapan kata bocor yang berulangkali adalah upaya untuk meyakinkan seseorang.

"Untuk meyakinkan seseorang kita bisa mengulang sesuatu, setiap kali beliau berulang massa semkain heboh," katanya.

Tradisi Pemberian Cokelat Hari Valentine, Bermula dari Trik Tukang Cokelat Richard Cadburry

Ahok Dikabarkan Telah Menikah dengan Puput, Adik Bungsu BTP: Maksud & Tujuannya Sebuah Tanda Tanya

Dipicu Uang Gadai Motor, Pria Ini Aniaya Istri Siri Hingga Luka Lebam

"Dan itu berefek balik, pantulan dua arah. Begitu Pak Jokowi mengucapkan, naik. Ini mendorong Pak Jokowi lebih semangat lagi," jelasnya.

Pakar Gestur Kirdi Putra dalam acara Apa Kabar Indonesia TVOne.
Pakar Gestur Kirdi Putra dalam acara Apa Kabar Indonesia TVOne. (Youtube TVOne)

Kemudian, Kirdi Putra pun membahas tentang Prabowo Subianto yang terkesan menyindir Jokowi saat menyebut dirinya enggan bepidato dengan membaca teks.

Menurut Prabowo Subianto, bila dirinya berpidato dengan menggunakan teks, maka akan membuat pendengar menjadi bosan.

Dalam sebuah video, Prabowo Subianto pun terlihat menggelengkan kepala saat membahas hal itu.

 

Kronologi Kapal KM Arwana Tabrak Karang di Kepulauan Seribu: Angin Kencang dan Penumpang Panik

18 Tahun Tak Bertemu Keponakan, Tante Vanessa Angel Bocorkan Rahasia Keluarga

Dituding Cari Panggung Bocorkan Mak Vera Suka Judi, Mantan Asisten Olga Syahputra Kasih Alasan

Menaggapi hal itu, Kardi Putra mengatakan bahwa Prabowo Subianto tengah menyindir cara pembawaan seseorang secara personal.

"Pak Jokowi nyindir bahan yang kemudian dipake subsantasi, yang satu menyindir cara pembawaan seseorang," jelasnya.

"Profil ini memang beda dua orang ini, yang satu misalnya detail, yang satu global, orang global misal kaya saya, saya suka pake teks."

"Tapi ada orang yang suka pake teks, masing-masing punya kelemahan dan kelebihan, jadi ga bisa bilang siapa lebih baik," paparnya.

Simak videonya:

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved