Terkena Kanker Otot, Jimly Bocah Berusia 11 Tahun Terbaring Lemah Menunggu Mukjizat
Teuku Jimly Ben Hanafi (11) hanya bisa terbaring lemah di atas kasur di rumahnya Jalan Reformasi, Tangsel. Ia terkena kanker otot.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Awalnya dibilang ke Fatmawati, duh saya neraikeras dibawa ke Darmais saja kan sampai akhirnya dibolehin rujuk ke Darmais," ujarnya.
Jimly ditangani tiga dokter sekaligus, dokter bedah, dokter Trans Arterial Chemo Embolization (TACE) dan dokter anak.
Di Darmais, Jimly mendapat perawatan intensif dari mulai terapi chemo duankali seminggu, cek kesehatan dan lain-lain.
"Di Darmais Jimly divonis kanker otot," ujarnya.
Hampir setiap hari Jimly harus ke Darmais untuk chemo dan pengecekan medis.
Pengobatan chemo itu membuat berat badannya menyusut sampai hanya tinggal tulang.
Obat pun sudah bermacam-macam yang dikonsumsi, dari mulai obat untuk kankernya, hingga obat yang terkandung morfin.
"Setiap hari dia minum obat morfin, pereda rasa nyerinya," ujarnya.
Tidak hanya besar dan memasung gerak, tapi tumor sebesar bola basket itu juga menimbulkan rasa sakit.
"Alhamdulillah anaknya mah sabar, kuat dia, sudah hampir setahunan seperti ini," ujarnya.
Nabil merupakan anak bungsu dari empat bersaudara, pasangan Yasmin (49) dengan Teuku Muhammad Yusuf (50).
Nabil mengatakan, meskipun biaya pengobatan sudah dikover BPJS, namun ada beberapa obat yang harus biaya sendiri.
• Sempat Idap Tumor Otak, Ini Kondisi Gugun Gondrong, Artis Sekaligus Pendiri The Jakmania
• Cara Mengetahui Benjolan di Tubuh Gejala Tumor atau Bukan
Selain itu, biaya bulak-balik rumah sakit juga terasa berat jika harus dipikul dari pendapatan sang ayah yang bekerja jual beli mobil bekas.
Nabil mengatakan, saat ini solusi untuk kesembuhan adiknya hanya terus berusaha dan berdoa.
"Kita terus ikhtiar, sama ya semoga ada mukjizat," ujar Nabil pasrah.