Pilpres 2019

Sudjiwo Tedjo Bahas Kemungkinan Berhenti Netral, Budiman Sudjatmiko: Merasa Paling Bijak Tak Baik

Politikus PDI Perjuangan menanggapi peryataan Budayawan Sudjiwo Tedjo tentang kemungkinan tidak akan netral.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Muhammad Zulfikar
twitter/ Sudjiwo Tedjo
Sudjiwo Tedjo, Fadli Zon, dan Budiman Sudjatmiko 

Di sisi lain, Budiman Sudjatmiko juga menerangkan bahwa, keseimbangan didapat secara dinamis.

“Kita tak mungkin netral. Keseimbangan itu didapat secara dinamis. Tdk statis. Itulah hidup dgn nilai2,” jelasnya.

Budiman Sudjatmiko menambahkan dirinya lebih menghargai kubu lawan dengan alasan cerdas ketimbang yang netral.

“Aku lbh menghargai orang2 di kubu lawanku dgn alasan2 cerdas drpd yg netral dgn alasan2 yg tampak cerdas,” urainya.

“Pd yg pertama aku masih bisa menemukan kebenaran yg selama ini gak kulihat (sesedikit apapun itu). Pd yg ke 2 tak kan kutemukan kebenaran krn tanpa nilai,” tambahnya.

Kicauan Budiman Sudjatmiko, Sabtu (16/2/2019).
Kicauan Budiman Sudjatmiko, Sabtu (16/2/2019). (Twitter Budiman Sudjatmiko)

Budiman Sudjatmiko tanggapi Uninstall Bukalapak

Sindiran disampaikan Budiman Sudjatmiko lewat cuitannya kepada CEO Bukalapak Achmad Zaky.

Achmad Zaky bikin heboh karena cuitannya soal Industri 4.0 salah kutip data dan menyebut 'presiden baru.'

Maksud Achmad Zaky menggugah perhatian publik dengan menyoal anggaran Research and Development (R & D) Indonesia kalah jauh dibanding negara lain.

Cuitan Achmad Zaky disampaikan melalui akun Twitter @achmadzaky pada Kamis (13/2/2019).

"Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 

1. US 511B 
2. China 451B 
3. Jepang 165B 
4. Jerman 118B 
5. Korea 91B 
11. Taiwan 33B 
14. Australia 23B 
24. Malaysia 10B 
25. Spore 10B 
43. Indonesia 2B
Mudah2an presiden baru bisa naikin," tulis Zaky di cuitannya.

Belakangan, cuitannya ini sudah dihapus.

CEO Bukalapak Ahmad Zaky telah menghapus cuitan soal industri 4.0 yang menghebohkan para pendukung Jokowi.
CEO Bukalapak Ahmad Zaky telah menghapus cuitan soal industri 4.0 yang menghebohkan para pendukung Jokowi. (Tangkapan layar Twitter Achmad Zaky @achmadzaky)

Achmad Zaky mengaku kicauannya soal R & D Indonesia merujuk data tahun 2016, ternyata data sebenarnya tahun 2013.

Bambang Arianto, dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, dalam cuitannya meluruskan data yang Achmad Zaky kutip.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved