Pilpres 2019
Sudjiwo Tedjo Bahas Kemungkinan Berhenti Netral, Budiman Sudjatmiko: Merasa Paling Bijak Tak Baik
Politikus PDI Perjuangan menanggapi peryataan Budayawan Sudjiwo Tedjo tentang kemungkinan tidak akan netral.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Muhammad Zulfikar
Pada intinya, Budiman Sudjatmiko meminta Jokowi untuk memberdayakan komunitas menyongsong Industri 4.0.
Selanjutnya, ia pun mengingatkan publik tidak cepat silau kepada anak muda kreatif yang sedang bersinar.
Loyalitas anak muda yang kreatif harus diuji di tengah komunitas.
Menurut Budiman Sudjatmiko, berbisnis tetap ada etikanya, tak cukup hanya cerdas.
"Ini jd pengingat u/ semua: jgn cepat silau pd anak muda kreatif yg berpendar. Uji loyalitasnya pd komunitas. Bukan cuma cerdas tp hrs beretika. Gak cukup melahirkan pebisnis baru tp jauh lebih penting lahirkan CARA BERBISNIS BARU yg mengali & membagi," cuit Budiman Sudjatmiko.
Setelah itu, Budiman Sudjatmiko melanjutkan cuitannya.
Tak sekali Indonesia cepat silau kepada anak-anak muda yang sukses dan menyilaukan tapi loyalitasnya belum teruji pada komunitas.
Banyak, semula mengharap anak muda tersebut kemudian patah hati.
"Bukan sekali bangsa ini cepat silau pd anak2 muda yg bependar menyilaukan tp blm pernah kita periksa loyalitasnya pd komunitas2. Ujung2nya patah hati. Kita harus memperbaiki lensa kita & biarkan 1000 kembang mekar, bertanding atau bersanding memamerkan baunya," cuit Budiman Sudjatmiko.
Apakah cuitan ini Budiman Sudjatmiko ini mengkritik fenomena terbaru? Entahlah.
Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko meminta Jokowi lebih cermat memilih sekutu.
Anak muda kreatif, menurut dia, bagus tapi tidak semuanya progresif sekaligus loyal.
Mereka yang muda dan kreatif bermula dari komunitas kemudian berteknologi sangat berakar, di samping progresif dan loyal.
Dikatakan Budiman Sudjatmiko, komunitas harus menjadi yang pertama karena menjadi sumber nilai.
"Akhir2 ini saya sering lihat korporasi2 raksasa yg getol nyari2 komunitas. Saatnya komunitas jd subyek utama," cuit Budiman Sudjatmiko.
Namun begitu, Budiman Sudjatmiko turut berbagi tiga ilmu di era Industri 4.0, yakni etika dan ilmu gerakan pemberdayaan sosial, ilmu komputer dan terakhir, strategi Sun Tzu.