Pilpres 2019

Samakan Debat Capres dengan Lukisan Abstrak, Sudjiwo Tedjo: Pendukungnya Termehek-mehek Menjelaskan

Budayawan Sudjiwo Tedjo menyamakan debat Calon Presiden kedua dengan pameran lukisan abstrak.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Kurniawati Hasjanah
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Budayawan dan seniman, Sudjiwo Tedjo menyampaikan deklarasi budaya di kampus Universitas PGRI Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (28/10/2014). Dalam deklarasinya, Sujiwo Tejo menyampaikan perkembangan budaya di era modern. 

Begitu pula sebaliknya, Presiden RI 2019-2014 tak bakalan Prabowo walau sudah kita Prabowo-Prabowokan kalau bukan saatnya.

Hal itu dikarenakan oleh adanya momentum yang tak bisa dipaksakan oleh siapapun.

Jadi, jika bukan saatnya Jokowi kembali memimpin, ia tak akan menang di Pilpres 2019.

Pun sama halnya jika masih belum saatnya Prabowo memimpin, ia pun tak akan menang di Pilpres 2019.

Pasangan calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo beserta pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berjabat tangan setelah debat pilpres pertama di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Tema debat pilpres pertama yaitu mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme.
Pasangan calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo beserta pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berjabat tangan setelah debat pilpres pertama di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Tema debat pilpres pertama yaitu mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. (KOMPAS.com/GARRY LOTLUNG)

Sudjiwo Tedjo pun menyebut momentum itu dengan sebutan Titi Kulo Mongso.

Ia kemudian mengajak pengikutnya untuk santai saja.

Ini cuitan lengkapnya :

"Presiden RI 2019-2024 tak bakalan Jokowi walau sudah kita Jokowi-Jokowikan kalau bukan SAATNYA Jokowi.

Presiden RI 2019-2024 tak bakalan Prabowo walau sudah kita Prabowo-Prabowokan kalau bukan SAATNYA Prabowo.

Itulah MOMENTUM. Itulah Titi Kolo Mongso.

Mari woles Cuk"

Tak hanya itu, Sudjiwo Tedjo juga mengibaratkan momentum tersebut dengan pernikahan.

Seseorang tak akan menikah walau sudah dinikah-nikahkan, kalau belum waktunya menikah.

Sebab, setiap orang sudah punya jodohnya masing-masing yang ditentukan oleh penciptanya.

Tidak bisa dimajukan, atau dimundurkan tanpa seizin Yang Maha Kuasa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved