Sederet Fakta Video Siswa Al Azhar Hina Guru: Kelas X, Kata-kata Kotor, Iseng hingga Undur Diri
Sebelumnya, dia mengaku video tersebut hanya lah hasil sulih belaka. Siswa tersebut akhirnya undur diri dari sekolah tersebut
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Muhammad Zulfikar
4. Undur diri
Siswa SMA Al Azhar Kelapa Gading yang merekam dan mengunggah video ucapan kata-kata kotor terhadap gurunya sudah mengundurkan diri dari sekolah.
Kepala Sekolah SMA Al Azhar Kelapa Gading, Sumanto mengatakan, siswa yang baru duduk di bangku kelas 10 itu sudah tak lagi menjadi muridnya.
Siswa tersebut sudah mengundurkan diri sejak Rabu (27/2/2019) lalu dan dinyatakan resmi keluar dari SMA Al Azhar Kelapa Gading, Jakarta Utara, per Kamis (28/2/2019) kemarin.
"Sebagai tanggung jawab moral kemudian orang tua siswa tersebut menyampaikan pernyataan untuk mengundurkan diri dan ingin memindahkan putranya dari Al Azhar Kelapa Gading," kata Sumanto saat ditemui, Jumat (1/3/2019).
Selain pengunduran diri, siswa dan orang tuanya juga telah mengajukan permohonan maaf kepada pihak sekolah secara lisan dan tertulis.
Adapun pihak sekolah juga sudah memberikan dokumen berupa surat pindah dan berkas nilai siswa selama belajar dua semester di sekolah itu.
"Orang tua pun di hari Kamis datang lagi untuk menyampaikan permohonan maaf secara tertulis kepada sekolah dan orang tua juga siap menerima apapun resikonya dan siap bekerja sama dengan pihak sekolah terkait dengan kejadian ini," kata Sumanto.
Sebelumnya siswa itu sudah dimintai keterangan oleh pihak sekolah mengenai video viral tersebut.
Menurut Sumanto, siswa itu mengklaim bahwa ucapan kotor yang terekam dalam video adalah hasil editan.
Siswa itu mengaku bahwa dirinya telah merekam video saat sedang ada guru di kelasnya.
Namun, siswa itu mengaku ucapan kotor yang ia lontarkan adalah hasil dubbing. Adapun video tersebut direkamnya pada Selasa (19/2/2019) siang, sementara proses dubbing dilakukan malamnya.
"Karena menurut pengakuan siswa bahwa video itu setelah malam harinya baru di-dubbing dengan suara tambahan," ucap Sumanto.
Sumanto juga mengatakan, siswa itu merekam video ketika sedang ada belajar kelompok di dalam kelas.
Diklaim Sukanto, guru yang ada di dalam video sama sekali tak merasa dirinya sedang direkam oleh sang siswa.
"Saya pikir siswa ini spontan karena itu proses belajar kelompok ya. Kalau belajar kelompok itu kan kadang itu guru tidak bisa mantau. Kalau belajar biasa tidak mungkin karena guru bisa mantau dalam kelas," kata Sumanto.
Video dengan durasi 11 detik tersebut diunggah salah satunya di akun Instagram @dramahaluu pada Rabu (27/2/2019) lalu.
Video itu sudah ditonton sebanyak lebih dari 65 ribu kali per siang ini. Dalam video tersebut, siswa yang merekam mengucapkan kata-kata kotor saat gurunya sedang berdiskusi dengan siswa lainnya dalam kelas.

5. KPAI turun tangan
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan pengawasan langsung ke SMA Al Azhar Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (1/3/2019).
Pengawasan langsung dilakukan menyusul adanya laporan terkait siswa sekolah tersebut yang merekam dan mengunggah video ucapan kata-kata kotor ke salah satu guru.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan kunjungannya ke SMA Al Azhar Kelapa Gading untuk memohon konfirmasi dan klarifikasi dari pihak sekolah.
• Gusti Randa Jelaskan Kronologis Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Marko Simic di Pesawat
• 8 Wakil Indonesia Lolos ke Perdelapan Final German Open: Kekuatan Lawan dan Perang Saudara Tersaji
• Debut di Pentas Asia Bersama Persija Jakarta, Ini yang Dirasakan Bruno Matos
KPAI juga mencermati apakah ada masalah terkait pemenuhan hak terhadap siswa tersebut maupun adanya pelanggaran yang dilakukan pihak sekolah.
"Kami kan lihat ini hak-hak anak terpenuhi nggak, ada nggak pelanggaran sekolah terhadap ini. Kami tidak menemukan," kata Retno kepada wartawan.
Berdasarkan pengawasan langsung dari KPAI, pihak sekolah menyampaikan bahwa perekaman video oleh siswa tersebut dilakukan saat proses pembelajaran matematika dengan metode diskusi kelompok.
"Saat guru keliling tiap kelompok di rekam oleh ananda sekitar 1 menit. Menurut pengakuan ananda, malamnya dia mendubbing dengan kata-kata jorok yang dia ucapkan sendiri, kemudian video tersebut di upload ke media sosialnya sendiri dan kemudian viral," terang Retno.
Seluruh kejadian tersebut terjadi pada 19 Februari 2019. Beberapa hari kemudian video yang diupload itu menjadi viral.
Setelah viral, siswa tersebut kemudian menghapus video yang diupload itu dan menutup akun media sosialnya tersebut.
"Anaknya nangis terus karena mungkin dalam posisi ketakutan ya nih anak. Anak-anak ini kan belum dewasa ya jadi dia tidak tahu resiko. Ketika itu viral dia ternyata tidak siap dengan keviralan tadi sehingga dihapus. Nah dia mengakui, minta maaf," kata Retno. (Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta)