Tribun Wiki

Nyanyiannya di Aksi Kamisan Berujung Penangkapan, Ini Profil dan Kesaksian Rekan Robertus Robet

Penangkapan Robertus Robet mewarnai beragam pemberitaan di media daring dan sosial. Siapakah Robertus Robet?

Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Ilusi Insiroh
Tangkapan layar Youtube Jakartanicus
Akademisi yang juga aktivis Robertus Robet saat menyampaikan orasi pada aksi Kamisan, 28 Februari 2019. 

Ia tidak melanjutkan untuk menyanyikan lagu tersebut secara penuh, karena lirik lagu secara keseluruhan dinilai terlalu sensitif.

Tidak lama, ia langsung memulai orasinya yang berisi penolakan aktifnya perwira militer di ranah politik dan birokrasi atau dwifungsi TNI.

Berikut video orasinya:

 

Sudjiwo Tedjo Soal Penangkapan Robertus Robet, Ulil Abshar-Abdalla Ajak Pendukung Pilpres Bersuara

Aktivis Robertus Robet Ditangkap, Gus Nadir dan Yunarto Wijaya Minta Polisi Tak Baperan dan Lebay

Dosen UNJ Ditangkap, Polri Sebut Ada Dugaan Penghinaan Terhadap TNI dalam Orasinya

Video orasi Robet yang diawali dengan "Mars ABRI" itu tersebar luas di media sosial.

Menanggapi itu, tulis Kompas.com, Robertus Robet memberikan penjelasannya dan menyampaikan permohonan maaf atas nyanyiannya yang menimbulkan kesalahapahaman.

"Semoga, dengan penjelasan saya ini, saya bisa menjernihkan berbagai macam reaksi. Namun demikian, apabila ada yang menganggap itu merupakan suatu kesalahan yang menimbulkan kesalahpahaman saya mohon maaf," kata Robertus Robet.

Berikut klarifikasi lengkap Robertus Robet dikutip Kompas.com dari Kompas TV:

Saya Robertus Robet, belakangan ini beredar sebuah video saya di media sosial. Saya menerima banyak reaksi dan keberatan.

Oleh karena itu saya ingin menyampaikan beberapa klarifikasi.

Pertama, lagu di dalam orasi tersebut bukanlah lagu saya, juga bukan saya yang membuat.

Melainkan sebuah lagu yang populer saat gerakan mahasiswa di tahun 1998.

Kedua, asal usul lagu tersebut sebenarnya juga sudah saya jelaskan dalam pengantar saya dalam orasi tersebut namun sayangnya tidak ada dalam rekaman video tersebut.

Ketiga, lagu itu dimaksudkan sebagai kritik saya terhadap ABRI di masa lampau, bukan terhadap TNI di masa kini.

Sekali lagi saya ulangi bahwa lagu itu dimaksudkan sebagai kritik saya terhadap ABRI di masa lampau, bukan terhadap TNI di masa kini, apalagi dimaksudkan untuk menghina profesi dan organisasi, institusi TNI.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved