Pilpres 2019
Sederet Janji Sandiaga Uno yang Dilontarkan di Debat Cawapres, Klaim BPJS Lebih Baik hingga Hapus UN
Dua calon wakil presiden Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno saling memberi gagasan debat yang berlangsung kurang lebih 2 jam tersebut.
"Mari kita ambil dompet kita masing-masing, keluarkan. Keluarkan satu kartu yang sudah semua kita miliki yaitu KTP. Ini super canggih," kata Sandiaga.
• Terjaring OTT KPK, M Romahurmuziy Tulis Pesan untuk Istri : Izinkan Aku untuk Terus Mencintaimu
• Pengakuan Merasa Dijebak Kena OTT KPK, Pesan M Romahurmuziy ke Keluarga: Ikhlaskan Takdir
Sandiaga mengatakan bahwa E-KTP memiliki single identity number yang seharusnya bisa dipakai untuk berbagai program pemerintah.
"Semua fasilitas layanan baik ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, semua Rumah Siap Kerja, bisa diberikan. PKH (Program Keluarga Harapan) kita akan tambah jadi PKH Plus di dalam program yang hanya membutuhkan KTP ini," kata Sandiaga.
6. Akan bentuk rumah siap kerja di seluruh kecamatan dan desa
Jika terpilih, pemerintahannya nanti akan menjalankan program rumah siap kerja hingga kecamatan atau desa.
Ia meyakini program tersebut efektif untuk mengurangi pengangguran khususnya untuk angkatan muda.
Sandiaga mengatakan, kondisi saat ini sangat ironis di mana sebanyak 61 persen pengangguran adalah angkatan muda.
Menurutnya, anak muda ingin masuk ke SMK agar bisa cepat dapat kerja.
"Tapi justru susah mencari lapangan kerja," kata Sandiaga. Menurut Sandiaga, program rumah siap kerja yang sudah diluncurkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga akan meningkatkan keterampilan anak-anak muda.
Selain itu, program tersebut akan mensinergikan keterampilan yang akan diberikan dengan kebutuhan di lapangan.
"(Program rumah siap kerja) akan ada di tiap kecamatan atau desa," kata Sandiaga.
7. Hentikan sistem Ujian Nasional
Sandiaga Uno juga mengaku akan menghentikan sistem Ujian Nasional jika nanti terpilih.
"Kita juga pastikan bahwa sistem ujian nasional dihentikan, diganti dengan penelusuran minat dan bakat," kata Sandiaga.
Ia juga menyoroti pembenahan kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan.