Fauzan Tetap Semangat untuk Bersekolah Meski Mengalami Keterbatasan

Dengan segala keterbatasannya, Fauzan memiliki cita-cita yang tinggi, ia ingin menyembuhkan orang-orang yang sakit.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Fauzan Akmal Maulana (15) dan ibunya, Winih Utami Pristiwati (49) di kediamannya di bilangan Kampung Kladen, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Selasa (19/3/2019). 

Beruntung, kakaknya Fauzan, Lisrina Fauziah Khairunnisa (20) bisa membantu, terutama untuk urusan rumah.

Tami berjualan kue dan menitipkannya di beberapa warung, sambil mengantar Fauzan ke sekolah di Pondok Aren.

Wanita asal Kediri itu juga harus mengantar Fauzan terapi, yang belakangan sudah tidak rutin lagi.

"Harusnya setiap hari, terapinya digetar gelombang gitu, untuk menghidupkan sel-sel yang mati," paparnya.

Namun Tami kesulitan karena harus membonceng anaknya di depan menggunakan sepeda motor.

"Kalau dulu kan Fauzan masih kecil. Sekarang sudah besar susah enggak kelihatan kalau di motor," ujarnya.

Lelah tentu dirasakannya, namun Tami percaya bahwa Fauzan adalah rencana terbaik dari sang pencipta.

"Aku yakin sama Allah, ya Allah pasti ngasih yang terbaik," ujarnya dengan mata lebar.

Derby Jawa Timur Tersaji dalam Babak Perempat Final Piala Presiden 2019

Kemenhub Berencana Gelar Mudik Gratis ke 40 Kota Hingga ke Pulau Sumatera

Sementara, Fauzan yang berada di damping Ami terlihat menyaksikan ibunya diwawancara.

Saat ditanya, Fauzan mengaku masih ingin terus sekolah sampai ke jenjang berikutnya.

"Mau masuk SMA," ujar Fauzan saat ditanya tentang sekolahnya.

Fauzan dapat berbicara lancar, hanya sekujur tubuhnya saja yang lemas. Namun ia tidak berbicara banyak ke awak media.

Selain ibunya, Fauzan bisa belajar di kelas dengan baik juga berkat bantuan temannya.

Agar tidak jatuh, posisi duduk Fauzan harus mepet dengan meja. Tangannya pun harus diletakkan di samping bukunya agar dia bisa menulis.

Semua itu, temannya yang membantu. "Baik-baik semuanya. Ada yang bantu ngeluarin buku," ujarnya.

Dengan segala keterbatasannya, Fauzan memiliki cita-cita yang tinggi, ia ingin menyembuhkan orang-orang yang sakit.

"Mau jadi dokter biar bisa nyembuhin orang," ujarnya memberitahu cita-citanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved