Kronologi Pembeli Tak Sabar Tunggu Pesanan, Bogem Mentah Wajah Penjual Pecel Lele hingga Babak Belur
"Kejadian dini hari ya, sekitar jam 02.30 WIB, korban bernama Achmad Zunaidi (49), penjual pecel lele," kata Erna di Mapolrestro Bekasi Kota, Selasa.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erlina Fury Santika
Pelaku Diduga Mabuk
Kapolsek Pondok Gede, Kompol Suwari, mengatakan, pelaku pengeroyokan terhadap seorang penjual pecel lele bernama Achmad Zunaidi (49), di Jalan Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi, diduga mabuk.
"Pelaku ini diduga mabuk, jadi ketika dia memesan makanan tidak sabar menunggu, karena terpengaruh mabuk jadi mudah kesal," kata Suwari, Selasa (18/3/2019).
Suwari menjelaskan, korban saat pelaku memesan sejatinya telah berusaha melayani dengan baik seperti biasa. Tapi karena pelaku dalam keadaan terpengaruh alkohol, tidak sabar dan tidak mengerti kalau makanan yang dipesan sedang dimasak.
"Padahal waktu itu dia belum lama menunggu, pedagang pecel lele juga kan memasak makananya dulu, kalau orang normal pasti dia tahu, ngerti gitu ya," jelas dia.
Suwari menambahkan, selain melukai korban, kedua pelaku yang belum diketahui identitasnya ini merusak lapak dagangan pecel lele milik korban.
"Dia merusak tenda sama lapak dagangan pecel lele itu, lalu kabur gitu aja setelah melukai korbannya," terang dia.
Adapun sebelumnya, dua orang tidak dikenal melakukan pengeroyokan terhadap pernjuak pecel lele bernama Achmad Zunaidi (44). Kejadian terjadi pada, Minggu, (10/3/2019) sekitar pukul 02.30 WIB.
Kedua pelaku melukai korban lantaran kesal terlalu lama menunggu makanan pesanannya. Tanpa rasa kasihan, kedua pelaku memukul wajah korban dengan balok hingga terluka.
Setelah puas melukai korbannya, kedua pelaku kabur menggunakan sepeda motor yang mereka kendarai. Sedangkan korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kramat Jati Jakarta.
"Sampai saat ini masih kita cari, kita juga sudah periksa saksi, dan olah TKP," jelas dia.
Luka serius di wajah
Achmad Junadi (49), pedagang pecel lele di Jalan Raya Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi yang menjadi korban pengeroyokan oleh pembelinya sendiri mengalami luka yang cukup serius.
Hal itu diungkapkan adik kandung korban, sekaligus saksi peristiwa pengeroyokan, Salahduin (34), saat dijumpai dikediamannnya, Rabu, (20/3/2019).
Dia menjelaskan, sampai saat ini, kakaknya masih harus menjalani penyembuhan luka para pada bagian wajah. Adapun setelah kejadian, korban sempat dirawat selama enam hari di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
"Kemarin kalau enggak salah hari Sabtu, (16/3), keluar rumah sakit selesai di rawat, tapi luka-luka masih harus berobat jalan, hari ini juga balik lagi ke rumah sakit," kata Salahudin.

Peristiwa pengeroyokan terjadi pada Minggu, (10/3/2019) sekitar pukul 02.30 WIB. Pelaku yang berjumlah dua orang menyerang korban lantaran kesal pesanannya tak kunjung diantar.
Salahudin menjelaskan, dia yang ketika itu ikut jadi korban kebrutalan dua orang pelaku berusaha untuk melerai. Namun, pelaku justru kian membabibuta bahkan menyerang menggubakan balok.
"Kalau dari cerita abang saya sebenernya dia cuma bilang 'Sabar Pak' pas si pelaku sebut 'lama', gitu doang, padahal waktu itu abang saya lagi goreng, pesenennya," kata Salahudin. (Yusuf Bachtiar)