Kabar Artis
Tsania Marwa Berseteru dan Alami Kekerasan di Depan Anak, Psikolog Beberkan Kondisi Buah Hati
Mengulas kondisi sebenarnya anak Tsania Marwa seusai orangtua berseteru di depannya, begini penjelasannya.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Psikolog Oriza Sativa mengulas kondisi anak Tsania Marwa yang sebenarnya saat orangtua bercerai dan mengalami perseteruan.
Baru-baru ini Tsania Marwa kembali berseteru dengan mantan suami, Atalarik Syah lantaran berniat untuk melepas rindu dengan anaknya seusai dua tahun tak bertemu.
Sabtu (16/3/2019) Tsania Marwa memberanikan diri mengunjungi kediaman Atalarik Syah di Bogor, Jawa Barat.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk melepas rindu dengan kedua anak buah hasil pernikahannya dengan Atalarik Syah yakni, Syarif Muhammad Fajri (6) dan Aisyah Shabira (4).
Diketahui, Atalarik Syah digugat cerai oleh Tsania Marwah. Gugatan cerai tersebut dikabulkan majelis hakim pada 15 Agustus 2017.
Hak asuh anak jatuh kepada Atalarik Syah.
Namun, kedatangan Tsania Marwa justru berujung cekcok dengan mantan suami, Atalarik Syah.
Saat perseteruan tersebut ternyata posisi anak Tsania Marwa berada di taman sehingga melihat percekcokan yang terjadi antara orang tua.
• Wijin Rangkul Gisel Saat Diprotes Gara-gara Beri Pujian, Eks Agnes Monica Lontarkan Kalimat Manis
• Tawaran Harga Kencannya Dibandingkan Hotman Paris dengan Olivia, Cita Citata: Ditawar Aja Bangga
“Posisinya di taman ada anak saya. Sedangkan Atalarik dan Atilla beserta sepupu mereka di teras. Saya masuk dan ucap salam nggak dijawab. Saya nggak mau masuk ke dalam rumah karena bukan muhrim. Arik terus menyindir, saya bilang jangan ganggu momen. Dia nggak terima.” jelas Tsania Marwa.
Bahkan, dalam pertemuan tersebut sempat terjadi aksi perampasan barang seperti handphone-nya karena diduga merekam hingga terjadi penganiyaan dengan pengambilan paksa tasnya dan menyebabkan luka di tangannya.
Follow juga:
Namun sebelum akhirnya diusir, Tsania sempat mengucapkan kata-kata yang membuat mantan ibu mertuanya terdiam.
"Sebelum saya meninggalkan rumah, saya ada bahasa ke mama mertua saya,"
'Ma, anak-anak mama ini tidak bisa menghargai Marwa sebagai seorang ibu'. Itu kata-kata saya terakhir," tutur Tsania Marwa.
"Di situ mama mertua saya tidak bisa berkata-kata lagi. Dengan umur sudah 70 tahun lebih menyaksikan hal itu pasti bukan hal yang mudah," tegas Tsania Marwa.
• Mau Lapor SPT dan Mendapatkan Efin Tanpa ke Kantor Pajak? Berikut Cara Mudahnya!
• Kamu Gagal SNMPTN 2019? Ini Cara Daftar UTBK SBMPTN, Jadwal Pelaksanaan dan Besaran Biayanya
Perseteruan Tsania Marwa yang sempat terjadi di depan anak membuat psikolog Oriza Sativa turut angkat bicara.
Psikolog Oriza Sativa membeberkan kondisi sebenarnya sang anak Tsania Marwa dan Atalarik Syah tersebut.
Dilansir TribunJakarta.com dari kanal YouTube SCTV, psikolog Oriza Sativa menuturkan, seorang balita belum bisa memahami apa yang terjadi sebenarnya ketika orangtua berseteru didepannya.

"Seorang balita yang melihat kejadian perseteruan dan ada kekerasan orangtua dalam konteks bercerai maka sebenarnya ia belum bisa membedakan tindakan yang benar dan salah," imbuh psikolog.
Kemampuan yang belum bisa membedakan tindakan yang benar dan salah itu, lanjut psikolog, lantaran balita belum mampu memahami.
• Lowongan Kerja Officer Development Program Bank BTN Dibuka Sampai 24 Maret, Simak Persyaratannya!
• Lowongan Kerja 11 Ribu Posisi di BUMN - Cara Daftar, 2 Tahapan Ujian & Status Pekerja Jika Diterima
"Koginisi pola pikirnya masih sangat terbatas sehingga belum mampu memahami," tutur psikolog.
Psikolog itu menuturkan, perseteruan yang terjadi antara orang tua bisa membuat anak trauma nantinya.
Akan Tuntut Harta Gono Gini
Selain permasalahan hak asuh anak dan penganiayaan, Tsania memastikan jika diri juga akan menuntut harta gono gini.
Ibu dua anak ini mengungkapkan selama proses perceraiannya yang ternyata memakan waktu hingga dua tahun, ia tidak pernah mengungkit masalah harta.
Hal ini lantaran dipicu oleh permasalahan rumah di daerah Cibinong, Jawa Barat yang sebagaian juga berasal dari kerja kerasnya dan memastikan akan memperjuangkannya.
"Mohon maaf saya selama 2 tahun ini tidak pernah ungkap harta."
"Tapi di sini saya harus buat pernyataan, rumah yang berdiri di Cibinong tersebut itu juga ada uang saya pribadi, hasil kerja keras saya," bebernya.
Tsania menilai karena memang punya andil dalam pembangunan rumah beserta perabotan di dalamnya, tak seharusnya Atalarik, Atilla dan Donny mengusirnya begitu saja dari rumah yang pernah ia tinggali bersama anak-anaknya tersebut.
"Saya pastikan saya akan menuntut harta gono gini setelah hak asuh atau berbarengan dengan hak asuh," tandasnya berapi-api.
(TribunJakarta/Kurniawati Hasjanah)