Polisi Buru Pengendara Tabrak Lari PPSU di Pasar Rebo, Pemprov DKI Berikan 48 Kali Gaji Naufal
Anies Baswedan mengatakan, saat ini, keluarga korban masih mengalami trauma atas kehilangan Naufal yang masih berumur 24 tahun.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya ikut membantu Satlantas Polres Jakarta Timur untuk mencari pelaku tabrak lari anggota PPSU, Naufal Rosyid, di Fly Over Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (26/3/2019).
"Pasti lah membantu, tim asistensi," ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol M Nasir, saat dikonfirmasi, Selasa (2/4/2019).
Hingga saat ini, pelaku belum juga ditemukan. Polisi juga masih menyelidiki kasus tersebut.
Polisi menyayangkan tindakan pelaku penabrak yang melarikan diri. Sebab, jika pelaku melarikan diri maka bisa dikenakan pasal berlapis.
"Bisa dikenakan Pasal 312 terkait tabrak lari junto 310 ayat 3 terkait menabrak hingga korban meninggal, pada Undang-Undang 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dengan hukuman kurungan 5 tahun, dendanya Rp 10 juta," tegas Nasir.
Satlantas Polres Jakarta Timur sebelumnya juga sudah mengimbau agar pelaku menyerahkan diri.
Polisi menduga pelaku menggunakan sepeda motor dengan kecepatan tinggi hingga menabrak anggota PPSU itu.
Pemprov DKI Berikan 48 kali gaji Naufal
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengundang keluarga almarhum Naufal Rosyid, seorang Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang menjadi korban tabrak lari ke Balai Kota.
Anies Baswedan mengatakan, saat ini, keluarga korban masih mengalami trauma atas kehilangan Naufal yang masih berumur 24 tahun.
Ibunda Naufal, Elly Hamaliah, yang hadir ke Balai Kota bersama ayah dan adik Naufal ini disambut oleh Anies Baswedan bersama Direktur Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Krishna Syarif.
Anies mengungkapkan, saat ini, kondisi Elly masih mengalami trauma atas kematian putranya, sehingga dia tidak bisa banyak bicara untuk memberikan keterangan.
"Ibu dan bapak tidak dalam posisi berbicara, dan kita semua memahami pada fase ini kita menyaksikan seorang ibu dan bapak yang sangat tabah," ujar Anies di Balai Kota, Selasa (2/4/2019).
• Gagal Menang Atas Kaya FC, Penyerang Asing PSM Makassar Eero Markkanen Luapkan Kekesalan ke Rekannya
• Jadwal Liga Inggris Pekan Ini: Manchester City vs Cardiff City, Chelsea Vs Brigton
• Kereta Api Bandara PT Railink Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1, Ini Syarat & Cara Pendaftarannya!
Dalam hal ini, Pemprov DKI melalui BPJSTK memberikan dana santunan sebesar Rp 196.000.000 atau setara dengan 48 kali gaji Naufal.
Ia juga meminta seluruh instansi baik pemerintah ataupub swasta agar rajin membayar iuran BPJS sehingga jika ada kejadian serupa, dana santunan bisa langsung dicairkan.
"Dengan cara salah satunya adalah iuran BPJS Ketenagakerjaan. Kalau ada kecelakaan pengobatannya ditanggung, bila sampai ada kejadian yang fatal maka keluarga yang ditinggalkan memiliki jaminan untuk bisa berlangsung hidup," kata Anies.

Diketahui Naufal ditabrak motor saat sedang bertugas membersihkan jalan di bawah jalan layang Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Selasa (26/3/2019) lalu.
• Bocah SMP di Ciledug Ini Pernah Intip Data KPU hingga Butuh 1-3 Menit Bobol Situs Milik Pemerintah
• Pengakuan Mahfud MD Saat Jadi Hakim MK Bisa Kumpulkan Uang sampai Rp200 M Tapi Tak Dilakukannya
• Mantan Kapolsek Mengaku Diperintah Dukung 01, Penjelasan Mahfud MD hingga Akan Diklarifikasi Bawaslu
Dia ditabrak lari sekitar pukul 05.30 WIB. Naufalpun sempat dibawa oleh rekan-rekannya ke Rumah Sakit Pasar Minggu, namun nyawanya tak tertolong.
Peristiwa ini bahkan membuat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan kecaman keras pada pelaku tabrak lari, yang tidak punya hati.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Hai kau pengemudi motor.
Ketahuilah petugas penyapu jalan yang kau tabrak itu hari ini dikuburkan.
Kau tabrak dia hari Selasa Subuh, 26 Maret.
Lalu kau lari.
Kau tega meninggalkan anak manusia terkapar tak berdaya di jalan raya.
Naufal Rosyid ditemukan terkapar di tepi jalan.
Masih dengan sapu dan seragamnya.
Di bawah jalan layang Pasar Rebo. Tak sadarkan diri. Pukul 5.30 pagi dia ditemukan oleh kawan kerjanya.
Pagi itu sejak masih gelap. Naufal, anak umur muda 24 tahun ini sudah berada di jalan raya.
Dia dan puluhan ribu petugas sejak pukul 3 pagi sudah bangun.
Mereka yg paling berpeluh memastikan jalanan bersih.
Demi kenyamaan jutaan orang melintas menuju kerja.
Jika ada yg kebetulan tersisa, sebagian pelalulalang akan dengan ringan memaki lewat jempol tangannya di media sosial seakan tak membayangkan beratnya mereka bekerja.
Subuh itu, teman2 kerjanya sesama petugas kebersihan, melarikan korban ke RS Pasar Minggu.
Tim dokter bekerja keras, dioperasi karena ada pendarahan di otak.
Kondisinya berat.
Ibunya mencintai Naufal, tapi Allah lebih mencintainya.
Panggilan pulang ke Rahmatullah yg ia songsong.
Ia pulang ke Ibunya.
Tapi ibunya di rumah hanya bisa menyambut anaknya sebagai jenazah.
Tadi, kami takziyah ke keluarga ini.
Rumahnya di tengah kampung, lewat gang sempit.
Wajah duka terlihat di warga sekampung itu.
Ibunya tabah, ayahnya pula.
Tampak ada duka tapi ada juga iman.
Saat kafan dibuka, wajah almarhum jernih ada senyum.
Insya Allah penanda ia husnul khatimah.
Untuk semua pengguna jalan.
• Isra Miraj 2019 - Simak Spesifikasi Buraq, Kendaraan Nabi Muhammad SAW yang Melesat Secepat Kilat
• Ramalan Zodiak Keuangan Bulan April 2019, Penghasilan Leo dan Virgo Semakin Meningkat
• Kumpulan Doa Mendengar Kematian, Melihat Jenazah dan Ziarah Kubur dalam Bahasa Arab Latin & Artinya
Kurangi kecepatan bila melihat ada petugas bekerja di jalan raya.
Seragam mereka berwarna terang.
Dan berpendar bila terkena lampu di saat gelap. Ingat, setiap petugas itu punya ibu, ayah, anak, istri, suami dan keluarga.
Bantu pastikan mereka, yg bekerja untuk kita semua ini, bisa pulang ke rumah dengan selamat.
Dan kau penungggang kendaraan tak dikenal itu...
Ingatlah bahwa kau bisa lari pagi itu, tapi kau tidak bisa lari dari pertanggungjawaban di hadapan Yang Maha Adil.
#ABW
(WartaKota/Tribunnews)