Pilpres 2019
Soroti Acungan Jari Jokowi saat Kampanye di Kota Batam, Ernest Prakasa: Sama dengan 2 Loh Pak
Komika Ernest Prakasa menyoroti acungan jari Presiden Jokowi saat berkampanye di Stadion Tumenggung Abdul Jamal, Mukakuning, Batam, Sabtu (6/4/2019).
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Ilusi Insiroh
Pasalnya menurut Ernest Praksa satu ditambah satu sama dengan dua.
"1 + 1= 2 loh pak (emoji tertawa)," tulis Ernest Prakasa dikutip TribunJakarta.com, pada Minggu (7/4/2019).

Ernest Prakasa Sebut Jokowi Bisa Kalah di Pilpres 2019
Sutradara Ernest Prakarsa memprediksi calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo ( Jokowi) bisa kalah dalam Pilpres 2019 yang bakal diselenggarakan pada 17 April 2019 mendatang.
Hal itu Ernest Prakasa sampaikan melalui akun Instagramnya, @ernestprakasa.
Prediksi itu ia sampaikan bukan tanpa alasan. Ernest Prakasa memberi hipotesis beserta contoh penyebab Jokowi bisa kalah pada Pilpres 2019 ini.
Ernest Prakasa menyebut poling bukanlah tolak ukur kemenangan capres pada Pilpres 2019 nanti.
Iapun mengimbau untuk melupakan poling, terlebih hasil yang membuat para pendukung Jokowi itu merasa nyaman.
"Lupakan semua hasil polling yang mengatakan Jokowi unggul. Kita tetap bisa kalah," jelas Ernest Prakasa dikutip TribunJakarta.com, Sabtu (6/4/2019).
Ernest Prakasa menilai, hasil poling turut melenakan para pendukung.
Hal itu membuat para pendukung malas ke Tempat Pemungutan Suara ( TPS).
"( Jokowi bisa kalah) kalo para pendukungnya lantas overconfident (terlalu percaya diri) & nggak dateng ke TPS," tulis suami Meira Anastasia ini.
"'Males ah nyoblos, mending liburan. Udah pasti menang juga'," imbuhnya menyampaikan contoh pernyataan.
• Dituding Beli Subscriber, Atta Halilintar Bereaksi Singgung Akun Bodong dan Hotman Paris
• Adik Gading Marten Nyanyi Pergilah Kasih, Roy Marten Singgung Soal Cinta yang Sudah Berlalu
• Wajah Putrinya Dicemooh Tak Simetris, Nikita Mirzani Pasang Badan: Ini dari Rahim Berkualitas
Ernest Prakasa memberikan satu contoh kasus pada pemilihan presiden Amerika Serikat 2016 silam.
Kala itu, lanjutnya, Hillary Clinton kerap kali unggul di polling melawan Donald Trump.